Alesha terpaksa dimasukkan ke penjara suci oleh orang tuanya karena sikapnya sudah melewati batas. Pulang larut malam sudah menjadi kebiasaan nya.
Sikap yang dahulunya sangat tertanam dalam dirinya pun sirna. Alesha yang penurut, patuh dan lemah le...
"Jika hijrahmu karena allah, kamu akan tetap melangkah walaupun sudah lelah."
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Happy Reading All ☄️
Semenjak naik kelas 12 SMA, sikapnya pun banyak berubah. Yang awalnya penurut sekarang mulai sering membantah pada orang tuanya.
Entah apa penyebabnya, Syafa—ibunya—pun tak tau, sudah berulangkali ia melihat anak perempuan nya itu pulang larut malam. Sudah ditegur, namun hanya bantahan yang keluar dari mulutnya.
Terkadang Syafa berpikir, apa ia sudah gagal dalam mendidik putrinya? Sudah banyak cara ia lakukan agar putrinya tersebut kembali lagi seperti dulu.
Dialah AleshaFathmaMumza.
Sekarang sudah menunjukkan pukul 23.45, Alesha tak kunjung pulang. Syafa sudah mencoba berkali-kali menghubungi ponsel Alesha tapi tak kunjung mendapat balasan.
Tepat saat itu, terdengar suara ketukan pintu yang membuat Syafa segera berlari membukakan pintu depan.
Tampak Alesha yang sudah acak-acakan, mata sembab, rambut kusut dan pakaian yang sedikit kotor dan basah. Ia masuk ke rumah dan langsung mendapat tatapan tajam dari Irsyad – ayahnya.
"Wah bagus ya, anak perempuan keluyuran sampai tengah malam begini. Pulang acak-acakan. Kemana kamu hah??!!" Bentak ayahnya.
Mendengar itu Alesha pun terdiam, ayahnya sudah benar-benar marah.
"Jawab Alesha! Ayah sudah muak melihatmu seperti ini! Lihat bunda, sudah dari tadi ia menangis memikirkanmu yang belum juga pulang!" Bentaknya.
"Ayah harus ambil keputusan ini, kamu akan ayah masukkan ke pesantren!"
Mendengar itu, Alesha langsung luruh terduduk di lantai.
"Bunda, Alesha ga mau di pesantren. Hiks. Alesha minta maaf selama ini udah membantah bunda sama ayah. Alesha ga akan keluar malam lagi, tapi jangan masukin ke pesantren, hiks hiks." Ucapnya sambil bersimpuh di kaki Syafa.
"Alesha, ini juga untuk kebaikan kamu. Bunda sama ayah merasa gagal dalam mendidik kamu. Bunda pengen putri bunda satu-satunya jadi perempuan baik." Ucap bunda sambil menyeka air matanya.
"Tapi Alesha takut disana ayah, nanti kalau mereka jahat sama Alesha gimana?" Ucapnya bergantian bersimpuh di kaki ayahnya.
"Ga akan Alesha. Malahan disana kamu akan dibimbing menjadi lebih baik. Ayah harap kamu bisa jadi perempuan yang baik. Ayah kecewa sama kamu, tapi ayah nggak mau kamu bertindak lebih jauh lagi." Ucap Irsyad menenangkan putrinya.