26

1.6K 173 12
                                    

"What?! Yang bener aja mih?"

"Mertua kamu udah booking tiket pesawat sama hotelnya. Terserah kamu kalau mau bikin mereka kecewa."

Ayolah. Makan siangnya tiba-tiba saja terasa tidak enak karena obrolannya dengan Mamih di telfon.

"Kok nggak kabar kabar dulu sih, Mih? Nanya dulu setidaknya. Kita kan belum tentu mau, Mih." Renjun mengacak rambutnya.

Haechan menatap sosok di hadapannya. Sembari menyeruput es jeruk di siang yang terik, ia hanya terkekeh mendapati Renjun dengan wajah masam.

"Kalian kan udah sah. Lagian apa salahnya sih? Biar makin deket. Makin romantis."

"Mih, please. Harus banget nih?" Renjun memutar matanya malas.

"Kan Mamih udah bilang, Papahnya Jaemin udah pesen tiket pesawat sama hotel disana. Kalau itu Mamih, terus kalian ngga mau berangkat honeymoon sih sedih plus kecewa banget."

Mamih memang handal dalam urusan menghasut seperti ini.

"Kalo gue sih gas aja." Sahut Haechan.

"Gas gas. Lo aja sana yang honeymoon sama dia," Jawab Renjun sewot.

"Gimana Njun?"

Sahutan dari Mamih masih datang dari seberang.

"Iya iya deh, Mih. Nanti Renjun omongin sama Jaemin." Jawabnya pasrah.

Terputusnya sesi bincang di telepon bersama Mamih menjadi puncak hancurnya mood Renjun siang ini. Haechan lagi-lagi terkekeh melihat sahabatnya bergumam dengan bibir mengerucut. 

"Cieee mau honeymoon. Ahay, bakalan jadi uncle kah nih gue." Goda Haechan. 

"Gue gampar ya mulut lo." Sewot Renjun. 

"Orang mah mau honeymoon biasanya seneng. Lo malah ngedumel aja." 

"Ya mereka biasanya seneng karena nikahnya gak terpaksa kayak gue."

"Yailah. Gak usah di pikir berat, Njun. Anggep aja itu liburan, lumayan refreshing." 

"Kalo sendiri sih gapapa gue. Lah ini sama si om, mana berdua lagi." 

"Gas aja lah. Siapa tau pulang pulang bertiga" 

"Lo ngomong lagi gue sumpel piring yah tu mulut." 



• • •




"Iya, Mih. Kami take off sebentar lagi." 

Renjun melirik sinis ke arah seseorang di sampingnya. 

Tebak dirinya dimana dan sedang apa? Yup, menunggu pesawatnya untuk pergi honeymoon. Sialan 

"Jangan cemberut." Jaemin memberikan satu botol minuman dingin kepada Renjun. Pria mungil itu tampak merajuk sejak mereka berangkat dari rumah. Ah, lebih tepatnya ketika keduanya dikabarkan akan benar benar berangkat honeymoon. 

"Diem." Renjun betulan tidak mood. 

"Maaf ya. Saya juga ngga tahu kalau Mamah dan Papah punya rencana seperti ini. Anggap aja ini liburan biasa." 

"Tetep aja liburannya sama lo." 

Wajah tertekuk Renjun masih terpasang hingga mereka duduk di kursi pesawat. Jaemin duduk di kursi dekat jendela sedangkan Renjun di sisi lainnya. Penerbangan kelas pertama memang tampak asing bagi Renjun. Sepertinya mertuanya benar-benar menaruh effort lebih terutama menghabiskan uang yang tidak sedikit untuk rencana honeymoon ini. Melihat kursi yang dipesan memanglah diperuntukan kepada pasangan. 

𝙊𝙈 𝙅𝘼𝙀𝙈𝙄𝙉 • 𝙅𝘼𝙀𝙈𝙍𝙀𝙉Where stories live. Discover now