Menceritakan dimana sebuah rasa tumbuh dari rasa penyesalan dan penyesalan.
Kepercayaan dan kekecewaan tidak akan tumbuh hanya karena kita berbeda atau kita sama.
Build harus menjadi orang lain demi kebebasan yang ia impikan...
" jaga Nongku..."
Bible lalu menoleh ke arah Venice dimana kembar pertamanya itu terlihat lebih kesal dari saudara nya.
" Seseorang menyabotase rancangan tugasku hingga aku harus mengulang dari awal...sialnya teman sekelompok ku tidak berguna dan memilih bergabung dengan kelompok lain setelah menyalahkan semua padaku..."
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Build menggeleng, dua putranya ini benar-benar sial untuk hidup normal meski Bible belum mengenalkan mereka ke publik sebagai penerusnya sama seperti yang Makau dapatkan dulu. Orang-orang hanya tahu mereka dekat dengan Makau.
Build menoleh pada kursi kosong di sebelah Vegas.
" Apa Paris kesiangan lagi?"
Atensi keempat anggota keluarga Summetikul itu tidak bisa mengatakan jika mereka tidak terbiasa pada bungsu yang mereka yakini sebentar lagi akan turun dengan penampilan acak dan merepotkan semua orang.
" Morning all-"
Ke empat pemilik darah Summetikul di meja makan menatap sang putra bungsu yang datang cukup tenang dan rapi. Ini adalah kali pertama dipagi hari sejak sang bungsu lahir dalam keluarga mereka, kali pertama tanpa kerusuhan.
" Kau salah minum obat, sayang?"
Tanya Build heran melihat anaknya yang ia lahirkan di Paris itu terlihat lain dari biasanya. Ia bahkan sudah menyiapkan Omelan khas pagi harinya untuk si bungsu, namun urung ketika melihat keadaan si bungsu lain dari hari-hari biasanya. Ia melirik ke arah Bible dan anaknya yang lain, mereka memiliki ekspresi yang sama seperti gen mereka.
" Pha, aku sedang berusaha menjadi lebih baik, bukan malah salah minum obat"
" Kau aneh"
Komentar itu membuat si bungsu mempoutkan bibirnya dan duduk bersedekap.
Si Bungsu lalu menatap ayah dan ketiga kakak-kakak nya.
" Aku sudah memutuskan..."
Build menatap anak bungsunya bingung, anak nya itu jarang sekali berperilaku serius seperti ketiga kakak ya yang terlihat selalu serius dengan urusan mereka masing-masing, dan ketika dia mulai serius maka dia akan benar-benar melakukan apa yang ia pikirkan dengan sungguh-sungguh. Dan pasti bukan sesuatu yang bisa di debat oleh diri Build karena Bible pasti akan menerima dan mengabulkan apapun keinginan anaknya, apalagi si bungsu yang dengan jelas Bible bisa melihat bagaimana proses kelahiran anak itu ke dunia dengan mata kepalanya sendiri.