02 | 𝐊𝐏

45 0 0
                                    


3 𝐓𝐀𝐇𝐔𝐍 𝐊𝐄𝐌𝐔𝐃𝐈𝐀𝐍.

adrian merenung, dia berhenti membuat kerjanya untuk mengambil masa untuk pergi ke tandas.

dia mencuci mukanya lalu melihat wajahnya di cermin.

dia duduk balik di tempatnya. tempat kerjanya dikongsi dengan rakannya.

Ilhan

Nadhir

Zander

Hayyan

" bro, kau okay ke tak ?" tanya Hayyan. adrian yang dari tadi merenung dengan wajah yang muram.

" okay, penat je. " kata Adrian dengan ringkas.

" alah, jangan nak berlakon dengan aku. kau ingat kita kawan 2 tahun je ke ? bro we've been friends for 7 years. "

walaupun selepas kehilangan isterinya, dia tetap berkerja sebagai Inspector. dia masih stay. he found his new home in his job. Ammar yang pernah kerja bersamanha telah berhenti selepas misi itu.
Dia tidak sanggup bermuka dengan Adrian kerana dia tahu dia sebabnya Adrian hilang isterinya.

" ish, aku okay je lah. " kata Adrian sambil berdiri dan berjalan ke pantry. " Adrian, i know you too well. too well that you can't lie to me.

" ish mane adalah.." Adrian mengambil cawan dan serebuk kopi.

" tipu. " Kata hayyan.

" memang pun! aku rindu dia Hayyan.
rindu sangat. "
air mata Adrian bertakung.

" aku tahu Adrian, it's obvious. kau kerap sakit tau tak ? baru last two weeks kau sakit lepas tu bulan lepas. but Adrian, you're not alone. rindu seseorang yang takkan pulang memang susah. i've been through it too. " kata Hayyan sambil menepuk badan Adrian. " Huh ? macam mane kau tahu ?" Tanya Adrian. Hayyan diam. Tetapi betul kata Hayyan, hatinya rindu sangat. dia rindu sampai sakit. cukuplah apa yang dia telah hadapi 3 tahun ini.

" Adrian Adrian, kau kat mane! " suara Zander terdengar oleh Hayyan dan Adrian.

" Ada ni kat pantry! " jerit Hayyan. Zander berjalan ke pantry dengan muka yang serius. " Adrian, Danie nak cakao dengan kau. Kau okay ke tak ?" tanya Zander. Adrian mengangguk kepalanya. Adrian meletakkan cawannya di meja dan berjalan ke office Danie Reyan. walaupun dia mungkin punca isterinya tiada di sisinya, dia tetap harus kerja dengannya.

" Adrian, I've got news! " Danie tersenyum dan mendekati Adrian yang terduduk di kerusi.
" Kau akan jaga base kita di Greece. " Adrian berdiri. " huh ? danie , aku seorang ?" tanya Adrian.
" Alah, tak tak! Hayyan akan ikut kau. " Kening Adrian diangkat. " Hayyan tahu ? " Tanya Adrian dengan nada yang tenang. " Mestilah! Aku tak bilang kau sebab kau kan sakit minggu lalu. im sorry Adrian. " Kata Danie.

" Oh, it's nothing.. " Danie mengangguk kepalanya,
" Your mission starts in 3 days and you may leave now.. " Adrian menolak pintu itu dibuka.

" Apa dia cakap ? " Zander yang berdiri sebelahnya mendekati diri Adrian. " Ah, kau ni pasang telinga je. Dia suruh aku jaga base dengan Hayyan.

"lerh, tu je ? hmmm so bila ? " Tanya Zander. " 3 hari lagi. " Kata Adrian. Zander menepuk bahunya dan tersenyum, " All the best bro! " Adrian tersenyum. Jarang sangat Adrian senyum. Senyumannya hilang ketika dia hilang isterinya, padanya makna untuk senyum sudah hilang.

Hanya Tuhan sahaja tahu betapa rindu dia kepada Azira, hari itu merupakan hari anniversary mereka yang kedua, tapi dia tidak dapat pun sambut. Dia tak dapat memberi cincin yang dia beli untuk Azira. Cincin itu masih terletak di mejanya. Hari-hari, dia akan memegang cincin itu dan ciumnya. Sakit hati dia merindukan Azira.

𝐊𝐄𝐌𝐁𝐀𝐋𝐈 𝐏𝐔𝐋𝐀𝐍𝐆Where stories live. Discover now