"Masih lama, sekitar satu jam lagi. Aku bisa mengantarmu dulu ke tempat pemberhentian bus."

"Terima kasih banyak Eunwoo, tapi aku tidak mau merepotkanmu."

"Tidak merepotkan. Ayo naik aku antar ke tempat pemberhentian bus, dekat, hanya di dekat gerbang utara. Sama sekali tidak merepotkan." Eunwoo meyakinkan Taeyong.

"Tapi aku berat." Taeyong memakai cara terakhir untuk menolak tawaran Eunwoo tanpa membuat Eunwoo sangat tersinggung.

"Sudah cepat naik." Dengus Eunwoo.

"Baiklah, aku sudah memberi peringatan." Ucap Taeyong kepada Eunwoo.

"Iya, iya." Balas Eunwoo mencoba bersabar menghadapi Taeyong yang seringkali menjengkelkan apalagi jika ini soal memberikan bantuan, bantuan yang tidak besar dan sangat mudah untuk dilakukan, pasti akan dimulai dengan perdebatan dulu.

Taeyong melempar senyuman singkat masih terlihat enggan namun pada akhirnya dia mendudukan dirinya pada boncengan sepeda Eunwoo. Eunwoo mengayuh sepeda dengan pelan karena dia masih memiliki banyak waktu, sekalian mengobrol dengan Taeyong karena mereka menjadi cukup jarang mengobrol sejak Taeyong berhenti dari pekerjaan paruh waktunya di restoran pizza juga ditambah Baekhyun yang sekarang bersikap seolah membenci Taeyong.

"Liburan semester genap sebentar lagi, kau punya rencana apa, Taeyong?" Eunwoo bertanya kepada Taeyong.

"Rencanamu apa?" Sebelum menjawab, Taeyong memberi pertanyaan kepada Eunwoo yang membuat Eunwoo tertawa.

"Hmm, aku akan mengambil lembur kerja tentu saja." Jawab Eunwoo.

"Jangan memaksakan diri, nikmati liburanmu meskipun hanya beberapa hari saja."

"Tentu, aku sudah memiliki rencana untuk menonton film yang aku incar, juga menikmati makanan di restoran yang sudah lama aku inginkan." Balas Eunwoo kemudian tertawa pelan. "Tapi sebelum itu aku akan mengambil lembur, memanfaatkan waktu libur panjang untuk mengumpulkan uang."

"Baiklah." Balas Taeyong mengerti. "Rencana liburanku? Hmm, jujur aku tidak ada rencana apa-apa. Mungkin hanya menghabiskan waktu di rumah dengan tidak berguna dan tentu saja bekerja."

"Ya." Balas Eunwoo, mengerti pekerjaan apa yang Taeyong maksudkan tanpa perlu Taeyong menjelaskan dengan detail.

Untuk keluar dari gerbang utara Kampus, mereka melewati gedung rektorat. Di sana sudah sangat sering terlihat mobil-mobil mewah terparkir rapi. Dan sudah seperti biasa setiap kali melewati gedung rektorat, Taeyong akan melihat ke arah parkiran mobil sambil membayangkan bagaimana jika di masa depan dia memiliki salah satu dari mobil mewah seperti di sana. Taeyong tidak menyangka jika di salah satu mobil yang terparkir itu akan keluar seseorang yang tidak terduga. Laki-laki yang seharusnya ada bersamanya, menemaninya tumbuh, dan menghidupinya. Sebentar lagi liburan semester genap yang artinya tahun ajaran baru juga akan dimulai untuk para mahasiswa baru. Soohyun keluar dengan anak keduanya, pasti akan mendaftarkan anaknya lewat jalur khusus tanpa ujian, atau hanya sekedar melihat-lihat kampus.

Taeyong masuk ke universitas nomor satu di Korea Selatan ini dengan mengikuti ujian negara ditambah nilai selama tiga tahun di SMAnya. Setelah diterima masuk ke universitas ini dengan beasiswa prestasi dari negara, Taeyong masih harus mencari beasiswa lain yang disetujui oleh negara. Taeyong memiliki dua beasiswa secara bersamaan dari negara dan dari swasta. Untuk swasta akan berakhir setelah Taeyong masuk semester keempat setelah itu Taeyong harus mencari beasiswa lain, tapi sepertinya untuk sekarang sampai dia lulus nanti. Taeyong tidak perlu mencari beasiswa lain.

Taeyong mengamati bagaimana Soohyun menatap putrinya dengan penuh cinta, menepuk pelan kepala putrinya, mereka tertawa bersama. Merapikan blazer yang dipakai oleh putrinya. Taeyong terus memperhatikan dengan detail karena kecepatan sepeda yang Eunwoo kayuh lambat. Taeyong mendengar suara Eunwoo yang mengajaknya bicara namun tidak berhasil menangkap arti dari ucapan Eunwoo. Pikiran Taeyong berkelana ke tempat lain, dia tidak memiliki banyak kenangan tentang ayahnya. Setiap pulang bekerja dulu ayahnya selalu terlihat sangat lelah. Berangkat pukul enam pagi untuk mengejar kereta pertama dan pulang sekitar sebelas malam dengan kereta terakhir.

CORNFLOWER (JAEYONG VERSION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang