Chapter 06

9 3 0
                                    

Chapter 06 : Zero Day – Caster of Red, Caster of Black, Berserker of Red, Assassin of Black.

(A/N : Ada alasan khusus kenapa Assassin of Red & Berserker of Black di tinggal, soalnya kedua orang ini nantinya, kalau mood author gak berubah, bakal jadi pembuka dari HGW ini)

=-----=-----=-----=-----=

Di suatu lahan kosong tertentu yang ada di Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.

"Apa ini sudah sesuai dengan keinginan Anda, My King?" Rudolpho segera menanyakan hal itu dengan senyum menyegarkan yang tumbuh di wajahnya, di mana dia terlihat melirik ke arah seorang pria bertubuh besar dengan pakaian layaknya seorang Raja yang sedang berdiri di sampingnya.

Orang yang tidak lain adalah Caster of Red ini pada awalnya hanya tersenyum kecil saja, sebelum dia mulai tertawa; "Meskipun tanah ini bukanlah tempat diriku ini berasal, tapi tanah ini setidaknya cukup layak untuk membangun kerajaanku nanti."

"Akan tetapi, apa Anda yakin, kalau Ruler tidak akan mengganggu rencana Anda, My King?"

Itu benar sekali. Lagi pula, rencana yang mereka berdua ini miliki bisa di bilang sudah terlalu melenceng dari alasan utama Holy Grail War ini berjalan, di mana kemungkinan besar Ruler akan mengganggu mereka, karena mereka yang telah mengacaukan jalannya perang ini.

Namun, Caster hanya tertawa terbahak-bahak saja setelah mendengar hal itu; "Kamu pikir aku ini siapa? Apa kamu pikir, kalau seorang Ruler cukup untuk menghentikanku?"

Mendengar nada penuh arogansi itu, Rudolpho memutuskan untuk tetap diam, sambil terus saja memasang senyum menyegarkan di wajahnya, sementara mata miliknya ini bisa di lihat mulai memandangi Caster dengan sangat menjijikkan.

"Lebih penting dari itu, apa kamu sudah mencari tahu alasan di balik aura yang tidak menyenangkan itu?"

Rudolpho segera termenung, setelah dia mendengar hal tersebut, karena pria itu masih tidak begitu mengerti, mengenai hal apa yang sedang terjadi.

Lagi pula, beberapa jam setelah pemanggilan Caster selesai, entah kenapa Caster merasa kalau dirinya sedang di pantau oleh seseorang, tapi dirinya tidak bisa menemukan keberadaan dari orang ini.

Selain hal itu, ada juga hal yang sempat membuat Caster merinding dengan penuh ketakutan, di mana hal tersebut adalah ketika mereka berdua secara tidak sengaja bertemu denga seseorang.

Jika itu orang normal, maka Rudolpho tidak akan begitu peduli, tapi orang ini sangat tidak normal sama sekali, karena benar-benar seperti hantu dari masa lalu yang tidak dapat di sentuh sama sekali.

Mungkin, itulah alasan terbesar, dari kenapa Caster ingin buru-buru membangun Noble Phantasm miliknya, karena Noble Phantasmnya ini memberinya semacam keabadian.

Meskipun keabadiannya itu hanya berlaku di dalam area dari Noble Phantasmnya ini, tapi hal itu masih tetap sebuah keabadian.

"Entahlah. Aku sudah mencari ke setiap sudut dari kota ini, tapi keberadaan dari orang itu masih belum ditemukan."

Itu benar sekali. Rudolpho sudah mencoba untuk mencari tahu siapa orang itu, yang entah kenapa selalu di sebut sebagai aura oleh Caster, di mana pria tersebut benar-benar tidak bisa menemukannya di mana pun.

"Hmm... Untuk sekarang, lebih baik kita fokus saja dulu dengan Indraprasthaku ini. Karena, setelah hal ini selesai di bangun, maka perang ini akan mudah untuk dimenangkan."

Rudolpho sangat paham maksud di balik hal itu, karena dirinya memang sudah melihat seberapa hancurnya hal tersebut, dari deskripsinya saja.

Itulah kenapa, pria tersebut tidak menolaknya sama sekai, yang membuatnya lebih memilih untuk fokus dengan hal itu, dan mengabaikan hal-hal yang lainnya, sampai Noble Phantasm tersebut selesai di bangun.

Fate: ReibekienDonde viven las historias. Descúbrelo ahora