Side Story 20

1.9K 238 109
                                    

Maaf kalau ada typo ya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Maaf kalau ada typo ya..

- Asgard's Kingdom -

Saat ini Cessa sedang duduk menikmati teh bersama Neera. Kedatangannya atas undangan dari Neera.

"Bagaimana keadaanmu saat ini? Aku sudah mendengar semuanya. Aku turut berduka. Maaf karena melindungiku Kau jadi... Sekali lagi maaf." Cessa tersenyum kecil sebagai respon atas ucapan bela sungkawa dari Neera. Ia tidak menyalahkan Neera, menurutnya itu semua karena takdir.

"Tidak perlu merasa bersalah. Aku sudah tidak apa-apa. Terimakasih." Hanya itu yang bisa diucapkan oleh Cessa, Ia tidak ingin membahas kejadian lalu walaupun Ia sudah menerima semuanya tetap saja Cessa dalam tahap penyembuhan jadi sebisa mungkin Ia tidak ingin mengungkit hal tersebut dan sepertinya Neera mengerti.

"Mama!" Baik Neera dan Cessa sama-sama menoleh ke asal suara dan menemukan seorang anak kecil berusia 4 atau 5 tahun berlari dengan penuh semangat ke arah Neera. Neera pun menyambut senang kedatang salah satu putranya, Leon. Perempuan itu melebarkan kedua tangan dan membiarkan putra bungsunya masuk ke dalam pelukannya. Neera memeluk gemas putranya, pipinya Ia gesek-gesekkan ke pipi Leon.

"Geli Mama." Suara tawa anak kecil terdengar, Cessa tersenyum memandang interaksi ibu dan anak dihadapannya. Apalagi saat mata bulat polos itu menatap penasaran ke arah Cessa.

"Ah... Kenalkan. Ini teman Mama. Istri dari Paman Reynard, adik Papa. Ucapkan salam." Neera menuntun Leon untuk menyalami Cessa, perempuan itu terpaku menatap perilaku Leon yang mencium telapak tangannya dan tersenyum manis.

"Halo... Tante. Namaku Leon," ujar pria kecil itu sembari tersenyum lebar, Cessa balas tersenyum dan mengelus lembut puncak kepala bocah manis itu.

"Salam kenal juga, Nama Tante adalah Cessa. Putramu tampan dan manis." Cessa menatap Neera yang tersenyum bangga.

"Tentu saja."

"Mama... Leon pergi dulu. Leon hanya datang karena rindu bertemu Mama. Sekarang rindu Leon sudah terobati jadi Leon akan kembali belajar. Dadah Mama." Pria kecil itu mencium pipi Neera dan tak lupa mencium pipi Cessa. Kedua perempuan itu terpaku dengan perilaku manis bocah kecil itu.

"Duh... Jantungku rasanya ingin copot tidak kuat menahan keimutan putraku. Setidaknya ada hal baik selama Aku terperangkap di dunia ini. Diberikan tiga bocah lucu yang mendebarkan hati dengan keimutan mereka." Neera menatap gemas kepergian putra bungsunya.

Cessa tertawa kecil mendengar perkataan Neera, "Itu bisa terlihat dari sikapmu. Kau seperti menikmati peranmu sebagai ibu."

"Tentu saja... Terlepas mereka bukan putra kandungku tapi siapapun akan gemas dan jatuh cinta saat melihat keluguan dan kepolosan mereka. Abaikan Khiel sebagai Ayah mereka. Pria itu tidak perlu dingat-ingat. Anggap saja Aku ibu sambung atau ibu tiri. Begitulah." Cessa kembali tertawa mendengar perkataan Neera. Perempuan di depannya ini sangat unik. Berbicara dengan Neera membuat perasaan Cessa menjadi lebih baik.

Short Story -  Change The Destiny (END) Where stories live. Discover now