Fourteen : Revenge

90 14 0
                                    

Tina melihat Sean tengah berbincang dengan Denis -ayah kandung Jack- di depan rumah. Kedua-nya tampak berbicara sambil bersenda gurau, Tina menghela nafas dan kembali ke dalam rumah. Si gadis mendudukkan diri di sofa, melipat kedua kaki memeluk lutut-nya menatap ke lantai. Tina kembali mengingat perkataan Sean tadi malam, mata abu-abu itu terpejam perlahan mengulang obrolan antara dirinya dan sang ayah.

Flashback On

Cklek!

Sean masuk ke dalam kamar anak gadis-nya, Tina menaikkan alis mendapati eksistensi sang ayah dengan raut tak biasa itu.

"Ayah? Kenapa?" Tina bersuara, sarat bingung.

"Come sit, Tina" suruh Sean, ia menepuk sisi ranjang tempat ia duduk sekarang.

"There's something you wanna tell me about?" Tina bertanya usai mendudukkan diri di sebelah sang ayah.

"Yes" Sean mengangguk.

Tina menyatukan alis namun memilih diam, menunggu sang ayah untuk berujar. Dari raut yang serius juga penuh pertimbangan itu, Tina yakin yang akan Sean sampaikan adalah sesuatu yang teramat penting. Sean menarik nafas panjang, ia tatap lekat wajah cantik si anak gadis satu-satunya itu.

"Ayah ingin membicarakan tentang masa depan-mu, sayang" Sean bersuara, Tina masih diam tak akan menyahut hingga Sean selesai.

"Sebelumnya ayah minta maaf, jika ayah akan menyinggung tentang privasi-mu. Honestly.. i don't really like about your relationship with the guy who's named Hans, i am sorry, okay? Ayah tak ingin kau berfikir kalau ayah tidak menyukai Hans, i do like him but i do prefer you with Jack, Tina"

"Can you re-think about your relationship?" Si anak tak bereaksi, ia hanya mengedipkan mata secara lambat mencerna setiap kata dari Sean.

"Ayah, apa ayah baru saja meminta aku untuk mengakhiri hubungan-ku dan Hans untuk menerima sekaligus menjalin hubungan dengan Jack?" Tina bertanya, tak bernada dan tak ber-ekspresi.

Sean tertegun, Tina langsung paham maksud ucapan-nya. Raut tak menyiratkan apapun itu cukup membuat Sean gundah.

"Tina, maksud ayah--"

"Yes or nah" Tina memotong kalimat Sean.

"Yes" sang ayah bergumam, kepala-nya mengangguk.

Tina mengalihkan pandangan ke depan, ia tahu akan ketidak-sukaan Sean pada Hans dan pro pada Jack karena kemungkinan Sean lebih jauh mengenal keluarga Jack daripada keluarga Hans. Tina beranjak dari duduk, ia menghela nafas lalu menatap Sean yang mengerjap bingung.

"Ayah, aku tahu ayah menyukai Jack dan tidak menyukai Hans karena ayah lebih mengenal keluarga Jack daripada keluarga Hans. But, i want you know something.. me and Jack are just friends, kami bersahabat. I'm sorry, i love Hans so much and i can't do the thing that you want" Tina berujar, ia tersenyum paksa pada sang ayah sebelum berlalu ke kamar.

Flashback Off

Manik abu-abu Tina terbuka, ia menghela nafas panjang menyandarkan punggung ke sofa.

Drrt drrt!

Getaran singkat dari saku membuat Tina buru-buru merogoh-nya, meraih ponsel yang menampilkan sebuah notifikasi pesan.

[✔️] ECLIPSEWhere stories live. Discover now