"Oh ya?"
"Iya." Wanita itu mengulurkan tangannya. "Kenalkan, nama saya Alana. Kam-" Perkataan wanita itu terhenti saat ponselnya berdering. "Sebentar ya."
Sarah hanya mengangguk.
"Halo."
"Iya, ini Kakak lagi di Jakarta."
"Kemungkinan lusa."
"Enggak, dia Cuma nitip oleh-oleh aja sih."
"Iya-iya."
"Oh iya, Sen. Kamu jangan lupa jemput Lala ya."
Sen?
Sarah mendengar wanita di sampingnya ini menyebut kata Sen.
"Makasih ya, Sen."
"Iya-iya, nanti Kakak bawain oleh-olehnya."
"Oke, see you." Panggilan tersebut akhirnya terputus.
Wanita itu kembali menatap Sarah. "Ini tadi sepupu saya. Yang saya maksud kamu mirip istrinya."
Sebenarnya Sarah sangat penasaran siapa sepupu wanita ini karena dia sempat menyebut kata Sen.
Tidak mungkin Sena, kan?
"Kalau boleh tau-"
"Sayang."
Pertanyaan Sarah menggantung diudara kala Arnold telah tiba.
"Kamu nunggu lama ya? Maaf ya tadi meetingnya molor."
"Iya gak papa."
"Mbak, saya duluan ya." Pamit wanita itu tadi.
Sebenarnya Sarah masih sangat penasaran, tapi di depannya sudah ada Arnold, jadi tidak mungkin dia bertanya.
"Iya Mbak." Hanya itulah yang bisa Sarah katakan.
"Siapa?" tanya Arnold.
"Bukan siapa-siapa." Jawabnya.
"Gimana castingnya tadi?" tanya Arnold mengalihkan topik pembicaraan.
"Aku lolos sih, terus bakal dikabarin lagi nanti."
"Wah... Aku seneng banget."
"Makasih."
Mereka tak lagi bicara setelah makanannya datang.
"Oh iya, sayang. Bulan depan perusahaan bakal ngadain pesta ulang tahun yang ke lima." Kata Arnold.
"Iya aku udah tau." Jawab Sarah.
"Gimana kalau kita juga mengumumkan hubungan kita?"
"Maksud kamu?"
"Ya kita umumin kalau kita udah pacaran."
Mata Sarah membelalak. "Emang harus ya?"
Arnold mengangguk mantap.
Sarah menggaruk hidungnya. "Aku lebih suka hubungan yang privacy."
Raut wajah Arnold berubah sendu. Melihat itu Sarah jadi tidak enak. Tangannya terulur untuk memegang tangan Arnold.
"Kamu marah?"
Arnold tersenyum. "Enggak kok."
Hening
Mereka kembali melanjutkan makan siang mereka.
"Habis ini kamu mau ke mana?" tanya Arnold.
"Habis ini aku mau ke agensi."
"Mau aku anter?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Runtuh : Luka dan Cinta (Terbit)
ChickLitSarah sangat mencintai Sena sejak pandangan pertama, dan sejak hari itu hanya Sena yang ada dalam pikirannya. Beberapa hari berlalu sejak pertemuan itu, tiba-tiba Sena datang ke rumahnya bersama sang kakak. Dia pikir Sena adalah kekasih kakaknya, Sh...
Runtuh 22
Mulai dari awal