"Gue mau nanti waktu penyerangan, kalian semua dilarang membawa senjata tajam. Gue mau penyerangan kali ini dilakukan tanpa adanya senjata tajam." Ujar Bastian dingin sambil menatap anggota nya dengan tajam.
"tapi bas,kalau nnti mereka bawa senjata tajam gmna?kita ngak ada pegangan sama sekali" balas galih yang langsung di anggukan oleh semua anggota
"nah betul tuh kata si galih bas,kalau misalnya si tbc itu tiba tiba nyerang kita pake senjata kan ga lucu". timba Reza
Bastian hanya menyimak sambil memikirkan ucapan Galih dan Reza sebelum akhirnya dia bersuara, "Hm. oke gua tau masalah itu, kita bawa senjata buat jaga jaga kalau misalnya Tbc nyerang kita. Tapi nnti waktu penyerangan, gua harap kalian ga ada yang pake senjata tajam." Ucapnya dingin
seluruh anggota pun mengangguk mengerti atas perkataan Bastian barusan. Bastian pun harus berpikir keras bagaimana cara untuk mengalah kan Tbc itu. Bastian tahu Tbc cukup kuat dan licik. mereka tak segan segan menyerang lawan yang lengah.
"gue heran sama mereka ya udah tau kalah masih aja kagak terima kalau geng nya itu kalah", kata Reza tak habis Fikri sama ketua Tbc itu.
"inget cuy, geng Tbc itu licik anjay mereka bisa nyerang kita kalau lengah. jdi harus waspada aja gitu." ucap bagas
"udah lah geng kaya gitu mah hrusnya jangan ada,apa lagi ketuanya tuh si Legawa kagak becus, kerjaan nya nyari masalah Mulu sama kita." ucap panjang lebar rafka
"Ck, sekarang kita buat rencana yang matang untuk menyerang Legawa,jangan sampai kita kalah apalagi tunduk padanya," kata Bastian dingin yang langsung dianggukan oleh seluruh anggota nya
*********
"Daraaaaaaaaaa, yuhyyyyyyyy darr Lo dimana?budek kalii ni bocah." teriak claudia sambil masuk kedalam rumah Aldara.
"berisik kali lu ogeb kaya ayam berkokok." ucap Safira sambil menutup telinganya.
"Hehe mianhe sorry dir soalnya gue terlalu excited." balas Claudia sambil senyum senyum membagongkan
Safira yang mendengar itupun mendengus. Safira akui kalau claudia memang se-alay dan se-norak itu.
"Ini si dara kemana sih anjir, dari tadi gue teriakin nggak nongol," Ucap claudia.
"dia lupa kali kalau hari ini kita mau pergi," Balas safira.
"Gue yakin nih anak pasti molor. Kebiasaan banget emang tuh bocah." lanjut nya
"Uda kita samperin aja ke kamarnya," ucap claudia yang langsung di anggukan oleh Safira
Setibanya dikamar Aldara. Safira dan Claudia lantas membuka pintu kamarnya, dan terlihat kalau Dara sedang tertidur pulas. Mereka yang melihat itu pun tercengang.
"Ck, gue udaa bilang kan pasti nih anak tidurrrrrrr, kebiasaan emang yaaa kutu kupret" ucap Claudia
"DARAAAAAAAAAAAAA BANGUN ANJAYYY WOIIIII!!!!!!!!!!." teriak Safira sambil menarik selimut dan menggoyangkan lengan Daraa
"aish, lu berdua berisik banget sihh,orng lagi tidur jga malah diganggu." pekik adara
"EH!! LO TUH YAA KABIASAAN PISAN! LO LUPA KITA HARI INI PERGI?."tanya Safira sambil melotot tajam
BẠN ĐANG ĐỌC
BASTIAN ABRAHAM (Hiatus)
Teen FictionBUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA BASTIAN ABRAHAM Laki laki tampan, berusia 18 tahun yang terkenal dengan sifat dingin dan cuek takdir mempertemukan nya dengan seorang gadis yang bisa membuat hidupnya BERUBAH ALDARA DWI PUTRI gadis cantik yang usiany...
bab 5
Bắt đầu từ đầu