"Lu gabisa ngikut kehendak lu doang!"
"Gasuka? Ajuin cerai"
Bisakah Aku bahagia? Akankah Rasa sakit ini bisa terhapus oleh senyuman saat dia datang untuk memelukku, Apa dia tau betapa sulitnya berjuang untuk melaluinya? -Nayana Carissa Adena-
Menyak...
Rumah Tangga. Dua kata sederhana. Bukan definisi Dari sebuah rumah yang memiliki tangga. Arti rumah tangga sangatlah luas. Apalagi pada cerita ini, cerita simple yang jauh Dari kata bahagia. Terlalu banyak kata sakit, kecewa, lelah, sabar, yang paling penting tidak saling peduli (saling membenci).
Saling mencintai. Halahh bullshit! Diatas perjodohan tidak ada kata cinta. Memang hanya waktulah yang bisa menjawab segala sesuatu yang terjadi, entah cepat Atau lambat waktu selalu menjadi jawaban pasti. Cerita dimulai.
"Kerja sebulan langsung jadi nyonya direktur utama, siapa yang gak mau sih?"seru seorang karyawan.
"Shutt! Dia lagi jalan kesini" ujar karyawan lainnya.
Seorang wanita cantik dengan tampilan dress selutut berjalan dengan anggunnya di lobi perusahaan. Tampilan wajah yang dihiasi mata sipit, hidung mancung, pipi tembam dengan alis tipis, tak lupa bibir kecil kemerahan yang menawan. Walau status wanita itu saat ini adalah istri direktur dia tetap menyapa mantan teman pegawainya dengan ramah.
Cibiran demi cibiran menghujani wanita cantik itu, namun tak diindah-kannya. Dia merasa sudah sepantasnya orang-orang akan membenci dirinya. Sosok idola di perusahaan besar itu tiba-tiba menikah dengannya, Si pegawai biasa dua bulan lalu.
Nayana Carissa Adena. Wanita cantik yang sedang dibicarakan seantero Jakarta karena menikah dengan Jaden Altair Adelino. Direktur utama perusahaan ADL Atau Adelino Corp. Perusahaan ternama yang sudah memiliki cabang di Malaysia. Perusahaan yang bergerak di bidang penjualan. Asset berupa Mall dengan segala fasilitas, juga swalayan, Dan department store yang menjual berbagai furniture mahal terkenal.
Nayana membawa sekotak nasi beserta lauk yang dimasaknya di apartment satu jam yang lalu di dalam sebuah paperbag coklat. Wanita cantik itu berjalan kearah lift namun tiba-tiba dia bertemu dengan suaminya yang juga baru keluar Dari lift.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Ngapain lu kesini?"
Jaden berbisik di telinga nayana pelan agar tak terdengar oleh sekertarisnya. Dia takut rumah tangga tak harmonis miliknya dicium baunya oleh Yogi Arsenio. Sekertaris pribadinya. Bukan hanya sekertaris namun juga sahabat Dari SMP nya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Gue cuma mau nganter ini, nyokap lu nyuruh terus. Gaenak gue"
"Wahh ini apa sayang?! Makasih loh yang kamu udah sempetin buatin aku sarapan"
Jaden merangkul paksa nayana dengan tangan kanannya. Dia menekan bahu wanita itu menggunakan telapak tangannya. Kesal. Tangan kiri Jaden menggenggam paperbag pemberian sang istri.
Nayana hanya bisa tersenyum paksa sambil menggeser badan menjauh Dari tangan Jaden. Wanita itu cukup merasa kesakitan karena ulah sang suami yang mencubit bahunya dengan kelima jarinya.
