Happy reading in #day33
#abet
abet Jk n :tingkah laku;meng·a·bet v :membuat ulah; bertingkah; memengaruhi berbuat jahat
Setelah memastikan Aksa sudah beristirahat, Xavier dan Mattheo memutuskan berangkat ke mansion utama untuk menemui Arthur. Hanya mereka berdua, mereka memutuskan untuk tidak membawa bawahan. Jadi, Mattheo memutuskan untuk menyetir.
Di samping kursi kemudi, Xavier terdiam menatap jalanan yang cukup ramai. Karena malam akan tiba, banyak orang berlalu lalang pulang kerja.
"Xavier, ada sesuatu yang mengganggumu?"
"Tidak, hanya saja setelah insiden itu, aku membebankan perusahaan padamu dan Natalie. Aku bahkan hanya bersantai di rumah dan bermain dengan Aksara."
Mattheo juga menghela napas, beberapa hari ini penyelidikan dilakukan di perusahaan. Dan faktanya, mereka menemukan bom dalam mesin mobil itu. Ia belum sempat memberi tahu Xavier tentang ini.
Perkataan Danuar tentang mesin mobil yang overheat memang benar, tapi karena itu juga memicu bom meledak.
"Xavier, aku juga ingin mengatakan beberapa hal padamu terkait insiden itu. Informasinya juga baru aku terima tadi pagi."
"Apa?"
"Aku rasa memang ada seseorang yang merencanakan semua itu. Kamu tahu, Natalie membunuh Aaron sehari setelah insiden itu."
"Aaron? Maksudmu pria itu?"
"Yeah, si cacat yang terbuang. Aku menerima informasi jika terdapat bom di mesin mobil yang dipajang kemarin, overheat menjadi pemicu meledaknya bom itu. Ledakan pertama memang karena mesinnya, tapi ledakan kedua karena bom itu. Aku curiga ini kelakuan Aaron."
Tangan Xavier mengepal, ia benar-benar lengah. Bagaimana bisa? Padahal, ia sudah memastikan jika mobil dalam keadaan baik sebelum acara itu berjalan. Bahkan, ia sudah meminta salah satu montir untuk mengecek sekali lagi keadaan mobil sebelum acara dimulai.
"Aku sudah meminta montir mengecek keadaan mobil, bahkan sebelum acara dimulai."
"Kemungkinan sabotase tinggi, Xavier. Bisa saja orang yang kamu suruh adalah anak buah dari dalang peletakan bom di mesin itu."
Sial! Xavier tidak menyangka orang di bawah naungannya berani melakukan hal picik itu, bahkan yang sudah lama bekerja dengannya, siapa sangka orang itu pula yang berkhianat.
Xavier mengepalkan tangannya. Rasanya ia ingin sekali meninju sesuatu, tapi sayangnya tidak ada yang bisa dijadikan pelampiasannya saat ini.
Setelahnya, keheningan mengisi mobil itu. Xavier memilih menatap sepanjang jalan, pikirannya bercabang ke mana-mana.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔[SEGERA TERBIT ][BL] SWEET PILLS
General FictionAksa baru lulus sekolah menengah kejuruan. Niat hati mau ngelamar kerja ke perusahaan otomotif besar di negaranya. Tapi kenapa kok jadi gini anjir?! Warn : • BL • Rate 🔞 • Harshword • Violence • Rape • Homophobic harap jauh-jauh lo Rank : #1 in col...