[DIHARAPKAN SEBELUM BACA WAJIB UNTUK FOLLOW DULU]
Kalian pernah menyukai seseorang?
Kalian pernah mencintai seseorang secara gila-gilaan?
Bagaimana perasaan kalian ketika mengetahui bahwa orang yang kalian suka malah balik mendekati kalian?
Senan...
Abi kembali menghela nafas panjang melihat kedua temannya yang hanya bisa mengangguk angguk saja, sedangkan yang duanya lagi sedang dalam kondisi dingin dinginan. Sepertinya hanya dia yang waras kali ini.
***
Hari ini, Bulan kedatangan tamu yang tak diundang.
Siapa lagi kalau bukan 2 teman kampretnya.
Rena memang dari semalam menginap tapi Aya dari pagi pagi buta sudah datang ke rumahnya dengan marah marah tidak jelas.
Katanya tegalah, jahatlah, apalah, hanya karena ia tidak diberi tahu kalau Rena sedang menginap. Jadi Aya tadi sempat ngambek 20 menit karena setelahnya Bulan menyogok Aya dengan makanan.
Bulan sudah sangat jengah melihat Aya yang sok ngambek ngambek itu.
Kini ia kembali jengah dengan tingkah teman temannya.
Lihatlah kamarnya sekarang. Bantar dibawah kasur, sampah plastik dibawah kasur. Kamarnya sudah seperti kapal pecah.
Bulan berkacak pinggang melihat dengan tajam kedua temannya. Ah lebih tepatnya menatap Aya yang tengah bersantai diatas kasurnya dan menonton drama Korea tanpa tahu ada sepasang mata yang menatap tajam dirinya.
Rena sedari tadi berada di sofa kamar Bulan dan membaca novel dari rak buku Bulan.
"Bagus ya Aya. Udah dikasih makan disini malah berantakin kamar gue." Iris hitam Bulan menatap setiap pergerakan yang Aya lakukan.
"Santailah, nanti diberesin kok." ujar santai Aya dengan mengambil sebungkus jajan lalu memakannya.
Rena menatap Aya tak habis pikir.
"Aya, Aya. Udah dateng marah marah gak jelas, sekarang malah berantakin kamar orang." ujar Rena menggelengkan kepalanya.
Aya cemberut mendapat omelan kedua temannya.
Bulan kini duduk disamping Rena.
"Hang out yuk ges. Bosen kali gue disini diem dieman." Ajak Aya menatap kedua temannya.
"Kemana?" Tanya Bulan.
Aya menaruh jari telunjuknya didagu lalu berfikir.
"Ke Mall." Seru Aya mengangkat kedua tangan ke atas.
Bulan menggeleng pelan.
"Bosen Ay."
Bahu Aya merosot.
"Gimana kalau ke Zoo?" Tanya Rena mengusulkan ide.
Mata Aya berbinar dan kembali bersemangat. Bulan berfikir sebentar. Aya menatap Bulan penuh harap.
"Zoo deket pantai aja gak sih?" Tanya Bulan menimang nimang ide tersebut.
"Jangan, jangan. Zoo yang deket sama rumah aunty gue aja gimana?"
"Yee itu mah mau lu Ay. Mau ketemu monyet kan lu." Ujar Rena.
Aya menyengir. Aya ini termasuk penyuka monyet. Dulu waktu kecil ia pernah mempunyai satu peternakan monyet. Iya ia mempunyai kandang monyet sendiri di rumahnya dulu.
Tapi sekarang sudah tidak ada. Kini hanya tersisa 1/3 monyet yang ia punya. Alasannya? Hanya Aya dan sekeluarga yang tau.
"Tapi itu jauh tau Ay." ucap Bulan sedikit protes.
"Gak apa apa ih, kan nanti kalau pulang bisa nginep kan." Aya memelas.
Bulan menatap Rena seolah bertanya 'gimana?'.
Rena menatap Bulan lalu menghendikan bahu.
Bulan menghela nafas lalu mengangguk.
"Yey." Aya bersorak gembira. Ia berlari memeluk Bulan.
Bulan tertawa, Rena pun ikut tertawa.
.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Next?
Plis follow ig ku dulu buat informasi tentang EPT
Rasa-rasanya pengen bakar rumah orang ya hawanya tuh hehe
Jangan lupa vote, komen, dan follow. Thank you and see you.