part 6 Terong

3.6K 74 7
                                    

Secangkir kopi yang ada didepanku masih belum dingin tapi sudah tinggal separuh, banyu yang duduk disampingku tetap sibuk dengan hapenya, aku bersandar pada dinding bambu yang agak usang, pikiranku melayang.
Aku merasa hubunganku dengan banyu menjadi hambar, meskipun kita masih sering bertemu dan nongkrong bareng tapi kita sudah lama tidak melakukan hubungan seks. Sudah tiga minggu tepatnya.
Kupandang banyu yang masih fokus bermain mobile legend.
"Kenapa?" Tanya banyu, sepertinya dia tau aku memperhatikannya.
"Belakangan ini kau selalu sibuk dengan game mu..."
"Masa?" Jawab banyu datar sambil tetap fokus bermain.
"Kau sudah bosan ya denganku..?
Tanyaku penasaran dengan sikap banyu.
"Ngga tuh.." banyu mengelak, tapi tetap saja dia menjawab dengan dingin.

Kini banyu menyandarkan kepalanya di bahuku,menggesek gesekkan rambutnya pada leherku, tercium aroma pomade khas banyu.
Kupeluk dia,kumasukkan tangan kananku kedalam hoodie hitamnya, meraba perut sixpacknya hingga ke putingnya,kuelus dan kumainkan.
Banyu tak bergeming,jemarinya bergerak cepat mengikuti game diponselnya.

"Eh jangan ganggu doong" komplen banyu saat aku mencubit putingnya. Tak biasanya banyu seperti ini, padahal biasanya dia paling suka putingnya dimainkan.
"Aahhh kaann kalah jadinya..." Banyu menatapku dengan kesal dan terus menggerutu.
"kamu kenapa sih bang.. ganggu mulu dari tadi.."
Lah,kenapa malah jadi dia yang marah, harusnya aku dong yang marah karena sedari tadi dicuekin.
Bukan hanya hari ini saja,tapi belakangan ini memang dia menjadi cuek.
"Kamu berubah sekarang" balasku dengan nada kesal juga.
"Ngga ada yang berubah, aku masih banyu seperti yang biasa kamu kenal"
Banyu menatapku tajam. Emosinya belum mereda.
"Yaudah, sekarang mau apa?"

"Mau cipok" balasku singkat, refleks saja aku menjawab seperti itu. Penasaran apakah banyu masih berkenan cipokan denganku atau sudah enggan.

"Mmmmmuachhh"
Tanpa berkata kata lagi banyu langsung melumat bibirku. Lidahnya menari nari didalam mulutku,menyesot bibir dan lidahku.
Kuikuti permainan lidah banyu,mulut kita beradu dan saling bertukar air liur.
Kudekap erat tubuh banyu agar kita bisa lebih leluasa cipokan.
Tak peduli kita sekarang berada diwarung kopi.
Toh hanya ada kita berdua disini. Emak emak penjaga warungnya sudah cukup renta,namanya mak yati,usianya sudah 70lebih,padanganya rada kabur,duduk dibalik etalase dia tidak akan tau apa yang aku dan banyu lakukan.
Dari luarpun juga tak akan terlihat, dengan lampu temaram dan tertutup banner usang tak akan ada yang tau apa yang orang lakukan didalam.
Lagipula ini sudah pukul 11malam, sudah hampir tak ada mobil atau bahkan motor yang lewat.

Drrrttt..drrrrtttt..
Hape banyu yang ditaruh diatas meja bergetar. membuyarkan kenikmatan kita yang sedang asik cipokan.
Kulirik hape itu, terlihat ada panggilan masuk dari zhaf,teman kalistenik banyu.

"Ya,halo, apa zhaf? Aku masih ngopi diwarung pinggir jalan sama bang rian...ya.. oke..okee.. aku akan kesitu...."
Terdengar percakapan banyu dan zhaf ditelepon. Entah sejak kapan mereka saling mengenal tapi akhir akhir ini mereka menjadi sangat akrab,bahkan tak jarang zhaf menginap dikontrakan banyu. Mungkin karena keduanya hobi kalistenik jadi mereka menjadi cocok atau... Ah,sudahlah..

"Bang aku mo balik dulu ya, ditunggu zhaf dirumahnya nih... Sorry ya.."
Jam segini mau kerumah zhaf mau apa coba nih anak.
"Oh.. oke.. yaudah ati ati.."
Banyu bergegas pergi, giliran dipanggil zhaf saja langsung gercep tanpa pikir panjang.
Dasar nih anak.

Sekarang tinggal aku sendirian disini bersama mak yati yang sudah terkantuk kantuk.
Sunyi.

**********************

"Day twentythreee...."
Sambil menepuk pundakku suara bang alex mengagetkanku.
"Apa sih bang,kaget nih.." tepukan bang alex mengagetkanku.
"Ngga kerasa ya, udah 3 minggu lebih kamu disini.."
Iya sih, rasanya baru kemarin saja aku join g-rex, ternyata udah lebih dari 3 minggu atau tepatnya ini hari ke 23 aku disini.
Selama disini memang bang alex lah yang paling dekat denganku, dia banyak mengajariku banyak hal termasuk pula semua hal tentang pak zander.
Sedangkan si alan lebih sering sibuk sendiri, kita tak terlalu banyak berkomunikasi.

HIDUP BARU SEORANG FITNESS MODELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang