FDE-OO6

1.7K 147 12
                                    

🌶️Happy Reading🌶️

"Kenapa kau berubah?"

"Hah?"

Apa ini? Zia tak menyangka pertanyaan itulah yang keluar dari mulut duke.

"Maaf, maksud anda apa ya?" Tanya Zia sekali lagi.

"Kenapa kau berubah?" Jawab duke dengan kalimat dan nada yang sama.

'Memangnya dia memperhatikan anaknya selama ini?' Pikir Zia sejenak.

'Tapi kenapa dibiarkan menderita begini sih? Padahal anaknya ini masih kecil' Zia terus berpikir tanpa mempedulikan tatapan dari orang di depannya.

"Memangnya anda memperhatikan saya selama ini?" Akhirnya hal yang terus dipikirkannya

Duke terdiam tak bersuara seakan ia sudah terciduk melakukan sesuatu yang melanggar hukum.

"Iya" jawab pria itu singkat.

Raut wajah Zia yang tadinya tenan menjadi terdistorsi setelah mendengar jawaban santai dari duke.

Tangannya mengepal kuat, di otaknya sudah banyak nama-nama binatang untuk pria yang menjabat sebagai ayahnya di dunia ini.

Haaa.. seburuk buruknya semua ayah di tiap transmigrasinya, tidak ada ayah yang menelantarkan dan mengabaikan anaknya yang masih berumur 6 tahun.

Ingat, masih 6 tahun dan orang di depannya ini tutup mata dengan semua penyiksaan yang diterima oleh putrinya.

Aaarrggghhh! Ingin sekali rasanya ia mencakar wajah sok dingin itu.

"Haaaa...." sebuah helaan nafas terdengar di telinga duke. Ia menantikan apa yang akan dikatakan oleh putri manisnya ini.

"Kau, sangat kejam duke." Ucapan selanjutnya itu meruntuhkan ekspetasi duke.

Yang ada dipikirannya Zia, putri kecilnya itu akan berlari dan memeluknya karena mereka sudah lama tak berjumpa.

Tapi apa-apaan ini? Mengapa Zianya tidak seperti biasanya? Sifat dan sikap Zia juga sudah berubah 360 derajat.

Tidak ada Zia yang selalu memanggilnya 'ayah' dan yang terus berlari menghampirinya walaupun ia terus terusan mengacuhkannya.

"Kamu sudah berubah Zia. Kenapa?" Duke berlutut untuk mensejajarkan dirinya dengan Zia, tapi anak itu malah menjauhinya.

"Ziaa.."

Gadis di depannya malah memandang duke jijik. Apakah orang itu sudah gila? Dan bukannya dia yang berubah?

"Anda kenapa duke? Janganlah berlutut seperti itu." Perkataan Zia seperti perintah untuknya. Lihatlah duke yang langsung berdiri dan mendekatkan diri dengan Zia.

Tapi seperti yang sebelumnya, gadis itu malah menjauhi duke.

Haa..

Kini duke yang menghela nafasnya, ia harus menahan imagenya sebagai ayah yang baik di depan sang putri.

"Zia, ceritakan padaku apa yang terjadi padamu nak"

Orang yang namanya dipanggil hanya tersenyum sembari memikirkan apa saja yang telah dilakukan oleh duke.

"Baiklah"

Mata duke tampak berbinar sejenak sebelum meredup. Kembali lagi, ia harus menahan agar imagenya tidak jatuh.

"Semuanya sebenarnya dimulai dari anda duke. Padahal keluarga kita yang dulunya tidak seperti ini saat ibu masih ada. Sejak ibu meninggal, kau malah menikah dengan wanita lain dan setahun setelahnya wanita itu melahirkan anak laki-laki."

Zia berhenti sejenak, sebenarnya ia sanggup untuk melanjutkannya tapi entah mengapa tubuh ini yang tidak sanggup.

"Padahal selama ini anda tidak memperhatikan saya. Tahu bahwa saya hidup saja mungkin anda tidak tahu. Saya juga tidak mengharapkan sesuatu dari anda, jadi jangan SKSD karena saya tidak nyaman dengan perlakuan anda."

Oh astaga duke! Apa sih yang telah engkau perbuat sampai anak kecil bisa berbicara dengan formal selancar itu?

Duke menundukkan kepalanya. Iya, ia tahu jika ia bersalah. Tapi jangan membuatnya menderita seperti ini karena anak yang paling ia sayangi berbuat seperti orang dewasa.

"Tapi, apa SKSD itu?" Tanya duke polos, ia sempat melihat wajah kesal sang putri, tapi ia mengabaikannya.

"Aarrghhhh. Jika bukan ayahku, akan kubunuh kau!" Pekik Zia, ia merasa lega saat mengatakan hal itu.

Hening.

"Apa maksudmu anak kecil?!" Amarah tammpaknya sudah memuncak di kepala duke.

Dia bukannya bodoh mengartikan kata-kata itu. Pastinya anak ini ingin membunuhnya karena sudah diabaikan selama ini kan?

"Jangan panggil aku anak kecil duke," kata-kata Zia sedikit mengejutkan duke. Pria muda itu sedikit was-was dengan apa yang akan dikatakan anaknya setelah ini.

"Namaku Kazia, aku Kazia." Lanjutnya sembari membusungkan dada.

Hening lagi.

"Puffffttt"

Zia yang masih membusungkan dada itu membuka mata dan langsung diberkati sebuah cahaya yang datang dari arah depan.

Gila, duke berdamage juga kalau tertawa bahagia seperti ini.

"HAHAHAHAHAHA WAKAKAKAKA!!"

Yah seperti biasa, ekspetasi tak sesuai dengan realita.

Realitanya tidak ada damage ataupun cahaya dari duke. Ia malah tertawa seperti orang gila.

Huh, sepertinya mata Zia rabun sesaat tadi.

"Anda sudah gila duke"

✵✵✵

TBC
.....

Vote, komen, dan share juga yaa krn semua gratissssss
Follow miemercon jugaaa🤗🤗

Fin De Extra : Akhir Sang FiguranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang