FDE-OO3

2.1K 158 7
                                    

🌶️Happy Reading🌶️

Dor dor dor dor

Pagi telah datang dan matahari juga telah naik ke langit. Suasana pagi yang seharusnya damai dan tenang menjadi ribut karena gedoran dan teriakan yang tak henti-hentinya dari pintu.

Kiana yang berada di tubuh Zia sudah terbangun sejak jam 6 pagi dan kini ia hanya duduk diatas kasur sambil menatap pintu itu dengan beberapa kali menguap.

Ck, orang-orang gila ini.

Kenapa sih gangguin anak-anak yang lagi tidur? Gak ada kerjaan apa?

Gerutu Zia masih dengan tatapan datarnya yang menusuk pintu. Ia berharap orang gila itu cepat-cepat pergi dari sini.

"BUDAK, CEPAT BUKA. KAU HARUS MENCUCI HARI INI!" Orang eh anjing itu terus menggonggong membuat telinga Zia semakin sakit.

Tanpa basa basi, Zia turun dari tempat tidurnya dan mengambil sebuah baju baru yang tampk biasa saja.

Toh tidak ada yang membiarkannya mandi selama ini hingga badannya busuk. Jadi ia akan mandi dan membersihkan sekujur badannya yang kotor hari ini.

Gadis itu berjalan lagi menuju jendela dan melompat dari sana dengan gerakan cepat dan tidak bersuara.

Sat set sat set

Ia berjalan mengendap endap melewati lorong dan taman mansion ini hingga mendadak berhenti di sebuah taman yang indah sih, tapi seperti tidak pernah dikunjungi oleh pemiliknya.

Zia memasuki taman itu karena tidak ingin ketahuan para pelayan, nantinya ia kena gebukin atau disuruh ngebabu lagi. Zia kan malas mengerjakan semua itu.

Yah, ia hanya ingin bersantai dan memiliki banyak baby boy di setiap kehidupan transmigrasinya.

Wush

Angin pagi yang segar menerpa wajah imut Zia, entah mengapa wangi semerbak bunga tercium olehnya walaupun di taman ini tidak ada bunga. Adanya cuma rumput dan tanaman liar.

Lagi-lagi Zia hanya menghiraukan itu dan kembali berjalan menyusuri taman. Ia sesekali menemukan beberapa barang yang sangat aneh dan memutuskan untuk memungutnya.

Siapa tahu bisa dijadikan uang.

Tanpa terasa di depannya tidak ada lagi jalan. Tetapi suatu ruangan di samping kiri tanaman itu menarik perhatian Zia.

Sebuah ruangan kosong yang gelap dan kotor menjadi kesan pertamanya saat melihat ke dalam sana.

"Kok gelap banget? Gak ada lampu?" Monolog Zia sembari mencari saklar lampu, mungkin saja ada disana.

"Eh, bentar. Bukannya sekarang belum ada lampu? Pake apa ya?" Gadis itu berpikir hingga tiba-tiba seperti ada sebuah lampu ide yang muncul di atas kepalanya.

"Bukannya ada lilin disana tadi? Itu aja." Tangannya menunjuk sebuah pojok taman yang sempat ia kunjungi tadi.

"Gile, bagus banget!" Pekik Zia sesaat setelah melihat dalam ruangan itu.

Ruangan itu adalah pemandian yang sangat luas tapi sangat kotor juga karena tak pernah dikunjungi.

"Pemandian siapa ya ini? Boleh dipake gak?" Zia tampak berpikir sebentar sebelum meletakkan lilin yang dipegangnya di lantai.

Yosh, kita harus membersihkan ruangan ini dulu sebelum mandi.

Gadis itu menyibak tirai besar yang menutupi sinar matahari dari luar lalu membuka jendela besar di luarnya pula.

Ia juga diam-diam keluar, mengambil sebuah sapu lalu menyapu pemandian itu sebersih bersihnya.

Banyak daun kering yang berserakan secara pemandian ini di dekat taman yang tak terpakai juga.

"Haa, capek" Zia mengelap peluh yang penuh di wajahnya sembari menunggu air kolam yang terisi penuh.

Cur cur cur

Hening. Pagi ini terlalu hening tetapi ia sangat menyukai suasana ini.

'Kayaknya cukup deh' pikir anak itu langsung mengunci keran air setelah dirasa cukup.

Byur

"AKHIRNYAAA!!" Teriak Zia sedikit tertahan setelah merasakan kesegaran di dunia ini.

Zia menikmati waktu mandinya, sesekali ia berpikir tentang dunia aneh ini.

Mengapa aneh? Karena tidak ada informasi tentang dunia ini yang didapatnya. Apalagi tidak ada Kaiden di dunia ini, membuat Zia kerepotan setengah mati.

Padahal ia baru sampai kemarin tetapi sudah banyak mengeluh.

"Dunia apa ya ini? Biasa Kaiden bakalan kasih tau alur ceritanya, tapi sekarang Kaiden tidak ada. Ia harus belajar mandiri juga." Kata Zia pada dirinya sendiri.

Ia juga mengingatkan pada diri sendiri agar tak banyak mengeluh, ia tidak akan bisa hidup disini jika mengeluh terus.

Ya, lagipula kehidupan akan terus berjalan kan. Zia harus menerima semua kondisinya disini.

Srek srek

Eh, suara apaan tuh?

"Kamu siapa?"

Zia membulatkan matanya setelah mendengar sebuah suara laki-laki itu, suara laki-laki asing.

✵✵✵

TBC
.....

Halo semuanya, pertama tama aku mau minta maaf karena gak update beberapa hari ini karena ada masalah internal dan kemarin aku juga sakit. Maaf banget ya teman-teman (aku bakalan double up buat kalian semua) dan terima kasih untuk kalian yang terus membaca dan menunggu cerita dari aku🙏🙏

Jangan lupa buat vote, komen, dan share yaaa krn semuanya gratissss
Follow miemercon juga yaaaa🤗🤗

Fin De Extra : Akhir Sang FiguranWhere stories live. Discover now