TI - 01

88.8K 3.4K 26
                                    

'Inara Nesyara.

✒.Happy Reading!

"Na, author favorit gue baru aja nerbitin novel terbarunya!" pekik seorang gadis yang baru saja memasuki kelas dan menghampiri sosok gadis lain yang duduk tenang di tempatnya.

Gadis yang dipanggil Na oleh gadis itu berdecak. Masih pagi loh ini.

"Santai, bisa?" sinis Inara.

Gadis yang berteriak tadi menyengir kuda mendengar respon Inara. Geby namanya.

"Hehehe, sorry Na. Tapi, beneran deh, novel ini tuh beda dari novel karyanya yang lain," jabar Geby menggebu gebu.

"Emang judulnya, apaan?" tanya Inara malas.

"Dear Kael."

Inara menatap buku novel yang di sodorkan Geby. Tangannya terulur untuk mengambilnya, Geby menatap Inara antusias.

"Lo boleh baca duluan, deh! Gue mau namatin novel gue yang lain dulu," ujar Geby.

Inara hanya mengangguk dan menyimpan novel bersampul biru terang itu didalam tasnya.

"Dua hari," singkatnya.

Geby mengangguk paham. Inara sudah terbiasa membaca buku setebal apapun, jadi novel dengan halaman 576 itu kecil untuk Inara.

"Btw, Na. Abang lo hari ini ada tanding sama sekolah sebelah?" tanya Geby.

"Iya. Lo tahu?"

Geby bersorak heboh. "Tahu lah! Tadi pas gue mau masuk kelas. Abang lo lewat udah pake baju basketnya, beuh tambah ganteng, Na. Jadi tambah cinta deh sama Babang Anodra," ujar Geby dengan wajah berbinar membuat Inara menatap jijik Geby.

"Buaya!" sentak Inara. Geby yang tadinya tengah senyum senyum sendiri, menjadi cemberut mendengar ucapan Inara yang sialnya benar.

Bahkan Geby memiliki banyak pacar dan mantan. Benar benar ciri-ciri buaya betina.

"Ina,"

Inara dan Geby menoleh kearah pintu kelas. Berdiri seorang cowok dengan jersey hitamnya dan mengapit bola basket di lengan kanannya.

Inara berdiri dan menghampiri cowok itu. Geby hanya diam ditempat, lebih tepatnya sedang mengagumi ciptaan Tuhan dari jauh.

"Kenapa, Bang Ano?"

Anodra menunduk sedikit untuk menatap manik mata Inara. Lalu tangan kirinya yang bebas mengacak rambut Inara sejenak sebelum berbicara.

"Nanti lihat pertandingan Abang ya! Jam istirahat Abang jemput kesini," ucap Anodra.

Inara menatap protes Anodra. "Bang! Ada Geby," ujar Inara malas. Anodra ini posesifnya ngga ketulungan.

"Abang tahu, tapi-"

"WOY, DRA! KUY LATIHAN, UDAH DITUNGGU PAK RAMO!"

Anodra menatap temannya dan menyuruhnya untuk duluan ke lapangan. Tatapan Anodra kembali terfokus pada Inara yang mengerucutkan bibirnya sebal.

"Yaudah yaudah. Ngga Abang jemput kok, tapi janji, datangnya harus sama Geby. Kalau ngga, Abang beneran jemput kamu," ujar Anodra panjang lebar sebelum melangkah pergi menuju lapangan basket.

Inara tersenyum tipis. Akhirnya, keposesifan Anodra tidak berlanjut. Sepertinya, Inara harus berterimakasih dengan Theo- cowok yang tadi berteriak kepada Anodra.

🕊

Kringgggggg!!!

Bel istirahat berbunyi nyaring membuat semua siswa-siswi langsung berhamburan keluar kelas untuk melihat pertandingan SMA Bhakti dengan SMA Jaero.

Transmigrasi Inara [END] || REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang