Bahkan Angga dan Revano juga ikut memotret Mikaela yang nampak menyedihkan tapi imut.

"Hik! Huaaaaaa ady huaaaa" tangis Mikaela yang kesal dengan kelakuan teman ayahnya yang malah memotret nya, bukan membujuknya.

"Ehhh!! Jangan nangis dong! " kata Aska menimang nimang Mikaela yang tak berhenti nangis.

"Cup cup cup jangan nangis dong! Ini deddy Gilang kasih kue ya" kata Gilang mengangkat kue biskuit bertabur coklat.

"Pesawat terbang" kata jovanka mengangkat botol dot ala pesawat terbang.

Ketiga orang tersebut mengerubungi Mikaela.

"Hueeeeee" bukan nya tenang, Mikaela malah tambah nangis.


Seketika mereka semua kelabakan karena Mikaela malah tambah histeris.
Mereka takut kena hantam pakai pisau kalau Rafael tau anak kesayangannya nangis.

" kenapa anak gue nangis? " sebuah suara menginstruksikan, yang mana suara yang amat mereka kenali.

Yaitu papa muda....

"Eh bos! " kata Jovanka sambil cengengesan, berusaha mencairkan suasana tegang.

Sedangkan  yang lain malah tegang karena kedatangan Rafael yang membawa aura mematikan  dan wajahnya yang dingin malah tambah dingin.

'Yes! Deddy gue datang! Ayo deddy hajar Aksa, Jovanka sama Gilang deddy' batin Mikaela srmangat, namun di luar malah terlihat seorang bayi sesegukan karena habis menangis.

"Gue tanya sekali lagi, kenapa anak gue? " tanya Rafael berjalan mendekati Aksa yang masih menggendong Mikaela yang masih sesegukan.

"Itu! Anu ! Itu" gagap Aksa saat Rafael berdiri tepat di depanya, dan tak ada akhlaknya teman-teman yang lain malah mundur teratur  takut ikut kena omel.

"Anu apa? " dingin Rafael menatap wajah Aksa yang berkeringat deras.

'Mati gue, karena gangu anak Rafael nih!! ' batin Aksa yang tiba-tiba kakinya tremor

[Nona, apa anda tidak mau membantu Aksa nona? ]

'Hah yaudah deh, kasian Aksa yang kakinya udah geter-geter dari tadi' setuju Mikaela

"Dyyy" panggil Mikaela merentangkan tangannya ke arah Rafael, masih di iringi dengan sesegukan yang mana membuat wajahnya tambah imut.

Rafael menatap anaknya yang terlihat sangat imut sekarang, apalagi matanya yang masih berkaca-kaca.

' imut banget!!! ' batin Aksa histeris, namun berbeda dengan di wajahnya malah terlihat datar dan terkesan tak peduli.

" hik deyy "

Rafael yang udah enggak tahanan sama keimutan anaknya pun merebutnya dari gendongan Aksa dan memeluknya erat layaknya boneka, sesekali Aksa mencium pipi gembul anaknya itu.

Aksa yang melihat kejadian itupun tersenyum lega  karena terhindar hantaman dari Rafael.

"Raf kita ke mall nanti " ajak Revano saat situasi kembali kondusif.

"Yoi sekalian ke Timezone " setuju jovanka.

"Ya" kata Rafael menyetujui perkataan teman temanya.

Skip mereka di mall

Btw Mikaela di stroller bayi yah.

Saat memasuki area mall banyak terdengar pekikan para orang-orang kurang belay yang melihat visual ketampanan  5 pemuda tampan nan kaya raya.

Papa AntagonisWhere stories live. Discover now