09. Gagal Melabrak.

338 53 0
                                    

👸: Sebelum baca, sempatkan diri dulu untuk menekan tombol vote dan komentar.

👤: Buat?

👸: Setidaknya dengan cara itu bisa menghargai sedikit karya seorang penulis amatir sepertiku.

Happy Reading ... 💐


"Perlu dijawab?" hardik Cintia. Sebenarnya hanya bercanda sih.

"Ga perlu-perlu amat sih. Cuma penasaran aja"

"Hahaha ... XII MIPA 2," jawab Cintia saat merasakan perubahan dalam mimik wajah Astri.

"Wah ... Mau temenan sama aku ga?" Astri antusias kembali.

"Kenapa enggak?!" tanya Cintia balik tetapo tersirat sebuah arti mengiyakan.

Mata Astri sudah ingin keluar dari tempatnya, saking antusiasnya. "YEAYYY," hebohnya.

"Hari ini kamu ada waktu ga?" Cintia mengerutkan keningnya mendengar ucapan Astri.

"Ada. Emangnya kenapa?"

"Cuma mau ngajakin main ke mall sih"

"Tapi traktir!"

"Eleh modelan anak orang kaya kek gini minta traktir. Malu dong," deliknya. Gue kira kaya, eh tau-tau minta traktir. Padahal harusnya gue yang ditraktir.

"Hehe ... biasa aja kok. Kalo dibilang kaya sih engga, miskin engga. Sederhana lah," sanggah Cintia. Ya kan emang ga kaya, orang yang punya duit ortu gua.

"Kok bisa masuk sini? Lewat jalur beasiswa ya ...," desak Astri. Ada sedikit penyesalan di hatinya saat tau Cintia ini misqieeunnn. Aduhh mazehhh!

"Hehe ... Kok tau?" Keren juga nih cewe milih temen, Jadi kan ada untungnya.

"Ck, pantesan aja. Gajadi lah kita temenan. Bay!" ucapnya, kesal. Rugi jatah kata gue ngomong sama sampah masyarakat kek dia! Rugii!

"Anjirt ditinggalin dong," gumam Cintia. Bibirnya sedikit melengkung melihat sisi buruk dari wajah polos seorang Astri Marshanda. Ngeriii ... ngerii, daebak!

Astri belum tahu saja asal usul Cintia Amora. Yakin aja kalo Astri tau nih ye, mungkin ketar ketir dianya.

POV ASTRI.

"Ck ck ck, kok bisa ya gue ketipu sama modelan kayak dia?" gumam gue sedikit kesal. ralat, eh banget.

BRAK!!

Astri melampiaskan kekesalnnya dengan menggebrak meja kantin. Keempat sahabatnya lansung terlonjak kaget. "Kamu kenapa sih?" tanya siswi bername-tag Marina baylazi. Memang mirip sebuah handbody sih, tapi memang itu namananya.

"Argh ... Tau ga sih, tadi gue ditipu sama anak kelas XII MIPA 2!" adu gue. Berharap keempat circle gue ini mau membantu membalas perlakuan Cintia terhadapku.


"Perlu kita labrak?" nah! Akhirnya si Marina peka juga. Gue nganggukin kepala pertanda setuju.

"Namanya?" siswi bername tag Karin Asrhloka akhirnya membuka suara setelah tujuh abad membisu. "Sapa yaa ... Eumm, kalo ga salah Cintia Aroma!" jawab gue sekenanya. Kurang inget sih, namanya tadi apa. intinya ada unsur Aroma-aroma kelapamya.

"Nah!" 'BRAK!!' Ni anak bukannya ngasih solusi malah ngegebrak meja. Pas diminta duit ganti, ususnya lansung keriting. Hadehh!

"Lu mau ganti rugi fasilitas kantin?" tanya siswi bername-tag Pobi Romansyah. Unsur akhir namanya, katanya sih diambil dari nama ortunya. Romawa dan syahdu.

"Hehe enggak! Tapi kayaknya gue tau itu cewe," jawab Lemly Morvina, cengengesan. Katanya pas mau nulis di KK sih harusnya nulis Emely tapi karena Authornya typo jadi Lemly harus menerimanya. Hahahahha ... (kewata durjanah)

"Halah kalo cuma tau tapi ga kenal gue juga bisa," ketus Deara Dahlia. Memang ni anak satu kalo ngomong terlalu jujur. Tapi bagus sih, nanti kalo diakhirat dosa kebohongannya enol persen.

"Tadi gue liat dia digendong sama most wanted kita," sahut Lemly.

"Nathan?" sahut Deara membelalak mendengar kata most wanted. Enak aja, masih baru udah kegatelan sama para cogan.

"Ya, iyalah sapa lagi," jawab Lemly.

"Gue kira Nathan es? Kok cairnya sama cewe kismin kayak dia sih?" lirih Deara.

"Ga habis tingking gue sama tuh cowo. By the way cewenya cantik ga?" Pobi meninpali dengan kalimat bertanya.

"Lumayan sih. Mungkin itu duit buat perawatannya hasil nyolong kotak amal," jawab gue, selaku orang yang sudah melihat dengan lansung wajah dan rupanya. Masih cantikan gue sih kalo saingannya dia.

"Gas kita labrak!"

Kita berlima berderetan jalan bersama untuk melakukan aktifitas yang katanya melabrak.

"LARI!!" teriak Pobi dan gue secara bersamaan. Bagaimana tidak? Diujung sana sudah ada ibu kantin yang berjaga dan mempelototi kami dengan tatapan tajam. Bukan karena apa ya kami lari, tapi gimana kalo tuh emak-emak nagih hutang kita yang udah nunggak sebulan? Bisa berabe jalan ceritanya. Jadi ... Jalan ampuh pastinya LARI!!

"Hufft uhufft," kami menghirup oksigen dibalik pintu besar menuju kantin. Cukup satu kilo meter kami berlari hingga sampailah disini.

"Kek nya lo harus relain aja deh Mar itu si Nathannya. Liat aja sekarang kita dapat ujian pas mau ngelabrak dia," saran Pobi.

"Enak aja! gue ngecrushin dia dari jaman SMP coy! Sampe-sampe pas tau dia lanjut sekolah disini, gue belajar dari subuh sampe pagi cuma biar bisa ikut keterima juga disini," balas Marina panjang lebar. Tidak tau saja perjuangannya seperti apa! Mereka memandang datar Mariana, seolah tak tertarik dengan arah penjelasannya.

POV AUTHOR 💐

Jam sudah menunjukkan angka 04.22 sore, yang artinya seluruh siswa maupun siswi SMA BAKTI NUSA harus pulang sebelum sekolah ini menjadi kosong tak berpenghuni. Ada sih yang isi, cicak termasuk penghuninya kan?

"Lo pulang ikut gue." Nathan dengan cepat menyambar lengan Cintia untuk dibawanya ikut bersama kearea parkiran.

Cintia memiringkan kepalanya pertanda tak paham atau kurang paham.

"Lo berhutang penjelasan sama gue!" dengan cepat pria itu memasangkan helm pada Cintia. Jomblo karat menangis melihat ini.

"Aku ga pernah ngutang," memang. Jika dipikir-pikir Cintia ini tidak suka mengutang. Bahkan saat disuruh ibunya membeli bumbu dapur, jika uang yang diberikan kekurangan 500 rupiah pastinya dia akan kembali lagi untuk menambahnya.

"Ck, buruan naik." titah Nathan tak ingin berlama-lama ditatap kaum hawa yang berkaca-kaca menatapnya.

To be continued

Hai prend ... 💐 👐

Sad banget pas liat jumlah yang baca banyak tapi yang vote dikit 😭

Ayolah seimbangin read nya sama vote. Kalo males komen gapapa, intinya vote!😺

Oh iya, jika ada kesalahan kata atau kalimat silahkan dikritik 💅

Typo bertebaran dimana-mana. Jadi abaikan saja! Nanti di cahpter end saya edit kembali.

Mungkin beberapa hari kemudian ga up, soalnya nunggu rame dulu ni chapter. Mumpun masih yang kesembilan juga.

ILY 💗

~953 kata~

HANYA GAME!? [END]Where stories live. Discover now