2 Planet Silverian

331 40 20
                                    

[Support author dengan memberikan tips, yuk! Bisa menggunakan QRIS di sini: https://trakteer*id/arrinknight/tip (ganti (*) dengan (.))]

***

"Aku tidak mengerti mengapa kau memberikan pil hitam ini kepadaku, Nona. Aku tidak akan mengambilnya. Aku bahkan tidak mengenal dirimu," jawab pria muda itu tegas.

Wanita tadi kemudian menghela nafas pendek, lalu melanjutkan, "Aku ... adalah seorang Silverian sebelumnya, dan setelah mereka mengacaukan planet ini, aku terpaksa menjadi penduduk dari planet lain yang jauh di ujung galaksi, dekat dengan sebuah lubang hitam raksasa. Sebelum peradaban di dalam Galaksi Metal dimulai, seluruh pemimpin planet memilih energi kosmik yang berbeda, atas dasar keadilan bagi satu sama lain. Sangat disayangkan, pemimpin-pemimpin setelahnya, justru melakukan hal yang tidak adil kepada kalian. Nah, dengan energi gelap ini, maka kau akan memiliki sebuah kesempatan untuk membalaskan dendam kepada semua orang itu, khususnya Planet Palladina."

"Planet Palladina?" ujar Flerix yang langsung melotot ke arah pil hitam itu, seolah mendapatkan jawaban atas pertanyaan yang baru saja dipikirkan tadi. Namun, ia tiba-tiba menggelengkan kepala dua kali, dengan wajah gusar.

Wanita tersebut menjadi kesal, hingga berkata, "Ada apa, Nak? Mengapa kau ragu sekali? Pil hitam ini tidak akan membuatmu menjadi tua, karena kita adalah immortal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wanita tersebut menjadi kesal, hingga berkata, "Ada apa, Nak? Mengapa kau ragu sekali? Pil hitam ini tidak akan membuatmu menjadi tua, karena kita adalah immortal. Jadi, untuk apa kau berpikir lagi? Aku memberikanmu pil hitam ini untuk membantu dirimu dan juga planet ini!"

"Siapakah dirimu, Nona? Dari mana kau mengetahui namaku, dan mengapa kau memberikan kekuatan ini kepadaku?" ucap Flerix sambil mengernyit, menatap wanita tersebut.

Wanita tadi kembali menghela nafas pendek, kemudian membalas dengan kesal, "Ah, kita, para immortal, tidak bisa menggunakan lebih dari dua energi kosmik secara bersamaan, kecuali, jika kita menikah dengan penduduk dari planet lainnya, yang akan memberikan energi kosmik pinjaman tidak murni dalam bentuk sebuah pil berwarna, yang sifatnya sementara, dan akan ditarik kembali bila pasangannya tewas atau bercerai. Maka dari itu, aku memberikanmu energi gelap ini sebagai modal untuk membalaskan dendam yang ada di dalam dirimu sejak lama, kepada mereka semua, tanpa harus kau bersusah payah."

Flerix kemudian menatap lagi pil hitam itu dengan bola mata yang berkaca-kaca, dan bertanya, "Apakah aku bisa kembali melesat ke luar angkasa seperti sebelumnya, dengan pil ini?"

"Tentu saja! Kau bahkan bisa memakai lubang cacing yang sama seperti mereka, sehingga, dilatasi waktu bukanlah masalah lagi untukmu!" jawab wanita itu tegas.

Flerix hendak mengambil pil hitam tersebut dengan penuh keyakinan. Namun, wanita tersebut tiba-tiba menutup telapak tangan, hingga pria muda itu langsung menatapnya dengan wajah yang kesal.

"Aturan yang sama seperti immortal lainnya, Nak. Kau tidak boleh menunjukkan kekuatan kosmik di hadapan seluruh manusia mortal. Cosmivacum milikku akan menghisap energi kosmik yang ada di dalam dirimu hingga kau tidak lagi memiliki kekuatan untuk berubah menjadi sebuah bintang, ataupun mengisi ulang energi kosmik milikmu," balas wanita itu sambil tersenyum sinis.

"Namun, kami tidak memiliki pemimpin di planet ini, Nona! Apakah kau akan menjadi seorang ratu di sini dan menjatuhkan sanksi seperti kurungan penjara, atau pencabutan gelar kepadaku? Atau, apakah kau akan mencabut hak terhadap seluruh kekuatan kosmik yang kumiliki?" tanya Flerix lagi, dengan wajah yang terlihat benar-benar kesal.

"Ah, aku hanyalah seorang penduduk dari planet yang berada dekat dengan sebuah lubang hitam," ujar wanita itu pelan. "Jadi, kau harus merahasiakan asal usul dari energi gelapmu ini. Jika sampai rahasia di antara kita bocor, aku akan melakukan Energy Revocation kepadamu. Kau juga harus ingat, akan selalu ada pengorbanan demi mempertahankan energi gelap ini, dengan mengambil energi dari inti planet-planet lainnya sebagai sumber kekuatan bagi Planet Silverian. Jangan sia-siakan energi kosmik besar yang telah kuberikan kepadamu."

Flerix mulai percaya, hingga wanita tadi lantas membuka telapak tangan kembali, memperlihatkan sebuah pil hitam kepada pria muda tersebut.

"Jika begitu, apakah aku bisa ... menjadikan Planet Silverian kembali seperti dahulu, dengan warna abu-abunya?" ucap pria muda itu dengan bola mata berkaca-kaca.

Wanita itu mengangguk sekali, lalu kembali menatap Flerix dengan senyum sinis dan berkata, "Kau harus ingat akan satu hal, jangan pernah mencintai orang lain dengan hatimu. Cinta membuatmu bodoh, dan energi gelap yang sudah kuberikan kepadamu ini bisa saja hilang karena kehadiran kekuatan dari energi cinta. Ingat bahwa cinta bisa memusnahkan dirimu, energi gelap, dan bahkan menghancurkan planetmu ini."

Sambil menatap ke arah pil hitam itu, Flerix bertanya lagi, "Energi cinta?"

Wanita tersebut mengangguk sekali, dan membalas, "Ya, cinta adalah energi mortal. Hari ini mungkin saja kau bisa mencintai seseorang dan energi itu meledak-ledak di dalam hatimu. Namun, begitu energi itu redup, kau tidak bisa mengisinya kembali. Yang kau lakukan mungkin adalah meninggalkan orang itu atau mencari orang lain dan kau akan mendapatkan energi cinta yang baru. Energi yang tidak berguna, membutuhkan banyak sumber daya, benar-benar menyusahkan sekali."

Pria muda itu kemudian terdiam sesaat, lalu bergumam, "Pil hitam ini akan memberikanku energi gelap? Baiklah, akan kucoba. Jika ini memang adalah sebuah cara untuk mengembalikan Planet Silverian ke masa kejayaannya, aku siap!"

Tanpa berpikir panjang lagi, ia mengambil pil hitam tersebut dan menelannya bulat-bulat. Wanita itu langsung tersenyum setelah melihat aksi Flerix barusan, hingga berseru dengan wajah serius, "Berjanjilah kepadaku, untuk membalaskan dendam ini kepada para Palladina itu. Buatlah mereka jatuh dalam penderitaan ... khususnya Jenderal Senior Xyon, dan jangan lupa untuk membagikan energi gelapmu kepada seluruh Silverian yang masih setia terhadap planet ini!"

Kemudian, kabut-kabut hitam muncul dan menyelimuti seluruh tubuhnya, dan wanita tadi langsung menghilang begitu saja. Namun, setelah beberapa lama, Flerix mulai merasa kesakitan, dengan satu badan yang mulai diselimuti oleh kabut-kabut hitam.

"Argh!!" teriak pria itu sambil menahan seluruh rasa sakit, dan setelah beberapa saat, kabut-kabut hitam tadi menghilang, seolah terhisap masuk ke dalam tubuhnya.

Ia lantas berdiri tegak, lalu mengangkat tangan kanan dengan wajah yang serius. Tiba-tiba, sebuah pedang kosmik panjang berwarna hitam muncul di dalam genggaman. Flerix lalu tersenyum sinis sambil menatap benda tajam tersebut dan pakaiannya yang sudah berubah menjadi sebuah kemeja hitam dengan jas, serta celana panjang yang berwarna sama.

 Flerix lalu tersenyum sinis sambil menatap benda tajam tersebut dan pakaiannya yang sudah berubah menjadi sebuah kemeja hitam dengan jas, serta celana panjang yang berwarna sama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Siap-siap saja, Palladina. Lihat saja kalian! Energi gelap ini adalah milik Planet Silverian, sekarang!" seru Flerix dengan senyum lebar. "Akhirnya, aku benar-benar tidak menyangka, bisa memiliki senjata kosmikku sendiri!"

Ia tertawa semakin lebar, dan kembali menatap pedang kosmik yang masih berada di dalam genggamannya sambil berucap, "Aku ... akan menggunakan kesempatan ini untuk membalaskan dendamku kepada kalian semua yang pernah menuduh planet ini sebagai pencuri!"

Keesokan harinya, Flerix berjalan ke luar dari rumahnya yang tampak kecil dan tidak terawat, untuk fokus berlatih, menjadikan energi gelap sebagai sumber kekuatan kosmik pribadi, menuju lapangan tandus yang sama seperti kemarin, sambil berkata, "Aku akan melakukan balas dendam secepatnya kepada para Palladina itu!"

Namun, ia belum berniat untuk membagikan energi kosmik itu kepada seluruh penduduk Planet Silverian.

The Xbreed's Curse: Silverian [✓ Sudah Terbit Cetak]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang