Epilog - Here I am Again -

935 67 5
                                    

" (Y/n) -san anda dicari oleh Komandan Hange " Ucap Mark memasuki ruangan bossnya itu, (Y/n) melirik karena sangat jarang Hange ingin menemuinya mengingat ia sudah jarang berkomunikasi dengan Hange karena kesibukan mereka masing-masing

(Y/n) menaruh syal yang kini sedang dirajut nya diatas meja merapihkan pakaian yang dikenakannya sebelum turun menuju ke lantai satu . Matanya menatap kereta kuda yang sudah Terparkir didepan kedainya

" Aku yang harus kesana? "

Mark mengangguk ia melepas syal di lehernya berganti memakai syal itu dileher (Y/n).. Dirinya tidak kesulit sama sekali memakainya menyadari bossnya ini hanyalah sebahunya. Mark tersenyum begitu syal merah terpasang indah dileher (Y/n)

" Maaf jika tidak sopan (Y/n) -San, tapi anda melupakan syal anda "

(Y/n) termenung menatap syal yang berada di lehernya, pikirannya melayang pada kejadian dimana Erwin melakukan hal yang sama. Ia menggeleng pelan mengenyahkan pikirannya yang mengingat masa lalu

Tapi itulah yang sering terjadi mengatakan akan melupakan dan menghapus kenangannya dengan Erwin tapi hatinya sama sekali tidak bisa melupakan kenangan mereka berdua. (Y/n) tersenyum yang memberikan Style ini padanya bukan Erwin tapi Mark " Terima kasih, aku titipkan kedai padamu dan beritahu pada anak-anak juga kakak bahwa aku menemui Hange"

Mark mengangguk membukakan pintu kereta kuda mempersilahkan wanita kecil ini untuk masuk dan ia kembali menutup pintu melambai pada kereta kuda yang mulai menjauh

Didalam kereta (Y/n) menatap pemandangan kota tanpa dinding lagih yang sudah kembali berkembang bahkan lebih maju dari sebelumya . Tangan dibawa mengusap syal di lehernya dan melepaskan syal itu melipatnya dan menaruh di pangkuannya, kereta kuda kini berhenti (Y/n) membuka pintu dan memasuki gedung yang sudah lama tidak pernah ia datangi

Prajurit bukan anggota pasukan pengintai yang kini lebih tepatnya prajurit yang menjaga kota membungkuk hormat (Y/n) tersenyum untuk membalas. Kaki dibawa melangkah memasuki ruangan komandan pintu dibuka tanpa mengetuk sama sekali karena (Y/n) yang berada didalam ruangan hanya Hange

Tapi sepertinya keyakinannya untuk saat ini salah karena yang berada di ruangan itu bukan hanya Hange melainkan Hange dan Erwin . Tubuh itu membeku ditempat begitu bersitatap dengan bola biru cerah itu
setelah dua hampir tidak bertemu atau bahkan hanya melihat dari jauh

Erwin pun sama-sama membeku dengan kedatangan wanita yang masih memiliki hatinya itu, ia menatap pada Hange yang tersenyum lebar entah apa yang difikirkan temannya itu

" (Y/n) kau sudah datang duduklah! " ucapnya tanpa merasakan kecanggungan dari dua orang yang perasaannya masih bimbang satu sama lain

(Y/n) duduk disofa depan Erwin menundukkan kepala tidak mau bersitatap dengan Erwin yang kini memperhatikannya dengan intens. (Y/n) menghela nafas jengah dengan tatapan Erwin ia kini menatap Hange kesal " ada apa kau menyuruhku kemari? "

Hange tertawa keras " Tidak usah marah begitu! Aku hanya ingin bertemu lelah bukan jika aku terus yang mendatangimu? "

Kini mata wanita berkacamata ini menatap Erwin " Kurasa urusan kita sudah selesai Erwin, kau akan mendapat tanda pendudukmu kembali disini " ucap Hange

(Y/n) menoleh dengan kening mengkerut apa yang dimaksud Hange, kini dia menatap Erwin yang sudah beranjak " terimakasih Hange" ucapnya lalu keluar begitu saja tanpa menoleh pada wanita yang terdiam dengan wajah tidak percaya. Hatinya terasa sakit melihat pria yang masih dicintainya bersikap dingin

Kedua tangan mengepal menahan air mata yang hendak turun, (Y/n) menghela nafas tidak seharusnya dia sakit hati atau bahkan menangisi suami orang

" Erwin akan kembali tinggal di paradise " Ucap Hange

Ackerman Little Sister | Shingeki No Kyojin [✔️]Where stories live. Discover now