Kuliahku dibatalkan.

Kamu serius?

Dia tau rencanaku, dan mengatakan kamu selingkuhanku:)

Jadi kamu tidak akan kuliah?

Naya hanya membacanya, dia butuh teman curhat sekarang, mau ngajak dirga ketemuan akan semakin memperarah keadaan.

Chika call
berdering...

"Halo cik?"

"......."

"Ketemuan mau ga? otak gue lagi mumet nih."

"......"

"Dicafe dekat sekolah ya, gue tunggu."

Tut.

Naya mengganti pakaiannya lalu mengambil tas juga dompet.

•••••

Naya menceritakan semua permasalahan rumah tangganya ke chika bahkan awal pernikahan terjadi juga di ceritakan, chika ini sahabatnya naya waktu smp masih kontakan namun jarang.

"Sabar ya nay." Chika mengelus bahu naya.

"Gue cape cik hikss."

"Coba deh lo nerima dia, perlakukan dia dengan baik jalankan rumah tangga lo dengan harmonis." Saran chika.

"Enggak segampang itu cik." Naya masih menangis.

"Kalau ga salah dia sempat nyaranin lo kerja diperusahaannya kan? Kenapa lo enggak ambil kesempatan itu, daripada lo dirumah aja kan."

"Benar. kenapa dirinya tidak memikirkan itu?" Batin naya. "Nanti gue ngomong ke dia."

"Nah! seenggaknya lo masih bisa melihat luar ga tekurung dirumah aja haha."

"Kampret lo." Naya menoyor kepala chika.  "Oh iya lo udah ada pacar?"

"Kalo pacar ga ada sih, tapi kalo cowok yang gue suka ada." Chika senyum-senyum sendiri.

"Dih napa lo." Naya merasa ngeri melihat chika senyum-senyum gitu.

"gue lagi berbunga-bunga anying." Chika menabok tangan naya.

"Cerita dong."

"Dia itu super hero gue, dia nolongin gue waktu gue kecopetan terus dia nepuk kepala gue sambil bilang "jangan nangis" aaaaa gue baper." Chika menggigit bibirnya.

"Lo pertama kali ketemu dia?"

"Yapss."

"Yah ga ada kesempatan dong buat lo ketemu lagi." Ucap naya.

"Siapa bilang? gue tau perusahaannya, nanti gue mau ngelamar disitu, kalau nanti emang gue keterima berarti benar dia jodoh gue hihi."

"Yayaya terserah lo deh." Melihat jam tangan yang menunjukan jam 12. "Gue pergi ya udah jam makan siang mau ke kantor suami gue." Naya mengambil tasnya.

"Oh udah anggap suami ceritanya." Chika mengangguk-agukan kepalanya menggoda naya.

"Fuck you." Naya memperlihatkan jari tengahnya.

•••••

"Arganya ada?" Tanya naya ke resepsionis.

"Sudah membuat janji sebelumnya?"

𝐋𝐈𝐌𝐄𝐑𝐄𝐍𝐂𝐄Where stories live. Discover now