"Mau sekarang ataupun nanti juga kita bakal nikah kan? jadi daripada nunggu nanti mending sekarang." -Arganta daraka pratama.
•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•
PENIPU.
Dasar arga penipu, naya berdecak kesal juga ingin menangis, sekarang di depannya ada dirinya yang berada di dalam cermin yang saat ini sedang di dandanin. Sedangkan dibawah arga sedang melangsungkan ijab qobul, tolong di garis bawahin IJAB QOBUL.
Ini bukan acara pertunangan, tapi PERNIKAHAN.
Hikss apa yang harus naya lakukan sekarang? dirinya semakin terikat oleh arga. Sepertinya naya habis ini akan mengucapkan perpisahan untuk kebebasannya.
"Naya, sudah saatnya kamu turun sayang." Ucap siska.
"Bundaaaaa, naya gamau nikah." Rengek naya ke siska.
"Loh gimana sih kamu! kan kamu yang mau nikah dadakan gini, mana bunda ga dikasih tau dulu lagi! Kamu hutang penjelasan sama bunda." Ucap siska.
"Naya juga gatau bunda hikss kalau bakal ada acara nikahan gini, naya pikir cuman tunangan aja hikss." Air mata naya jatuh mengenai pipinya.
"Ssst udah jangan nangis, nanti rusak make up nya." Siska membantu naya untuk tenang.
"Bunda, naya gamau hidup sama arga hikss."
"Ya bunda juga gatau harus gimana! ini juga udah terlanjur naya." Decak siska ikut kesal ke naya. "Sekarang turun, kamu udah ditungguin."
Naya turun bersama siska dengan terpaksa. Selama perjalanan naya terus berperang pikiran.
"Apa gue kabur aja ya?"
"Jangan deh, kasian nama bunda."
"Gimana caranya jalanin rumah tangga ini!"
"Arga lo bener-bener nyebelin." Tepat di depan sana sudah ada arga yang menyambutnya dengan wajah yang sangat-sangat terlihat bahagia.
Naya menarik nafasnya lalu menghembuskannya dengan perlahan, lalu berucap "Oke naya, mau engga mau lo harus jalanin ini semua." Dengan senyuman terpaksanya.
Naya mendekat lalu duduk disamping arga masih dengan senyuman terpaksanya, beda lagi dengan arga yang wajahnya sangat terlihat bahagia sekali.
"Kamu cantik banget sayang." Ucap arga.
"Diem bangsat!" Bisik naya dengan pelan, hingga hanya arga yang mendengarnya.
Arga tau pasti sekarang naya sangat kesal dengan dirinya, tapi ya mau gimana lagi hehe. Sepertinya dosa naya makin sering bertambah karena mengumpati suami nya melulu.
Acara terus berlanjut, namun naya juga belum membuka mulutnya untuk berbicara dengan arga. Sampai akhirnya acara selesai pun naya juga belum membuka mulutnya.
Arga yang melihat itu terus-terusan mengajak naya untuk berbica dengan dirinya namun tidak ada respon dari naya.
"Dosa loh cuekin suami." Ucap arga menggoda naya. Mereka saat ini sudah berada di kamar pengantin yang sudah banyak dihiasin bunga-bunga berwarna merah.
Naya yang sudah tidak tahan pun akhirnya berbicara. "Lo?! nyebelin banget anjir, gue ga paham sama maksud lo, lo udah ngerusak masa depan gue bangsat!" Marah naya ke arga.
"Mau sekarang ataupun nanti juga kita bakal nikah kan? jadi daripada nunggu nanti mending sekarang." Ucap arga dengan perasaan tidak bersalahnya. "Daripada marah-marah mending sekarang peluk suaminya." Arga merentangkan tangannya meminta naya untuk memeluk diri nya.
YOU ARE READING
𝐋𝐈𝐌𝐄𝐑𝐄𝐍𝐂𝐄
RandomDia adalah Zenaya alyosha ayanti gadis berusia 20 tahun yang merasa tertekan karena bunda nya yang menyuruh dia untuk menikah. Cuman ada satu cara agar bunda nya tidak mendesaknya untuk menikah yaitu KERJA. "Oke gue harus cari kerja gimanapun dan ap...
