Empat puluh enam|46

6 1 0
                                    

Happy reading!
...

Tringg!

"WAH GILA!" Pekiknya brutal.

Lyn mengacak rambutnya seperti orang kesetanan.

"Lo kenapa dah?" Tanya Alea ketika baru saja duduk. Di samping juga ada Kenzo yang ikut kebingungan.

"Gue mencium-cium bakalan ada yang selingkuh." Sahut Lyn dengan ketusan.

"Lah, cowo lo mau selingkuh?" Tanya Kenzo.

Lyn mengangkat bahunya acuh, lalu menidurkan kepalanya di meja.

Kenzo dan Alea saling bertatap, lalu menggelengkan kepalanya secara bersamaan.

"Gue ke kelas dulu ya, sayang." Ucap Kenzo sambil tersenyum.

"Iya sayang. Eh, Rio kapan masuk aktifnya?" Tanya Alea.

"Kemungkinan besok, kata si Reno." Sahut Kenzo. "Kenapa hm?"

"Dah udah, jangan diungkit." Sahut Alea. "Gue gak mau berantem gara-gara mantan permantanan lagi."

"Iya sayang." Ucap Kenzo singkat. "Rio ips kan ya?"

"Iya tuh. Gak bakal sekelas juga sama gue, kan gue gak bisa panas-panasin lo." Ucap Alea mengecutkan bibirnya.

"Ih kok gitu?" Tanya Kenzo juga ikut mengecutkan bibirnya, tangannya bersikap dada seperti ingin menginterogasi.

"Biarin, kan pas. Lo sama Jemami, gue sama Rio." Sahut Alea sambil tertawa.

Alea berdiri, tangannya mengelus lengan Kenzo. "Udah ah jangan cemburu-cemburu. Gue udah tau semua ceritanya dari Mama. Lo juga ikut di jebak kan? Gue udah gak marah lagi sama lo, bener-bener gak marah sama sekali."

"Bagus deh kalau gitu." Ucap Kenzo bersyukur. "Gue ke kelas ya."

"Tunggu bentaran deh." Cegat Alea. "Masih kangen."

"WOI! ANJING!" Teriak Lyn kencang.

Kedua manusia ini terlonjak kaget. Lalu menoleh ke arah Lyn yang memandang nya dengan tatapan tajam, dan rambutnya yang berantakan.

"Apa?" Tanya Kenzo datar.

"GUE LAGI GALAU, LO BERDUA MALAH MESRA-MESRAAN! MIKIR DONG, ISH!" Pekikan Lyn membuat beberapa orang yang di dalam kelas memandang nya mendadak. "APA LO SEMUA LIHAT GUE?"

Seketika semua mendadak sibuk mencari kesibukan masing-masing.

"Lo kenapa?" Tanya Kenzo.

"Reno kayaknya selingkuh deh." Jelas Lyn dengan suara parau. "Hiks gue gak mau putus anjir!"

"Emang lo punya bukti?" Kini giliran Alea yang bertanya.

Lyn menggeleng lesu, "tapi masa tadi malam dia tuh banyak banget alasan. Kayak nyari celah buat selingkuh, padahal kita udah janji mau belajar bareng. Eh tiba-tiba katanya ada urusan mendadak."

"Tolol banget sih lo." Cerca Kenzo, "cowo lo ke area balap, gue yang nyuruh. Lagian cowo lo kenapa gak jujur aja sih, penakut banget sama lo. Oh pantesan aja dia bawa-bawa tas, tasnya juga berat banget pula."

"Eh?" Sahut Lyn terjeda. "Aelah gue udah musuhan sama dia. Gara-gara itu pesan gue gak dibales. Kan gue GALAU! HUAAAA."

"Kenzo, mending lo ke kelas sekarang." Ucap Alea sambil menutup telinganya. "Bakalan riweh nanti."

Kenzo mengangguk, kedua tangannya dimasukan di saku, lalu pergi dengan santai meninggalkan kedua manusia ini.

"Makannya tuh di selidiki dulu, jangan gegabah. Begini kan jadinya." Peringat Alea.

Sedangkan Lyn sudah menangis, "terus gimana dong. Lo sih kenapa gak bilang kalau Reno disitu."

"Ya mana gue tau kalau ceritanya kayak gitu." Sahut Alea. "Yaudah nanti gue yang bantu biar lo baikan."

"Bener ya." Pintah Lyn memohon.

"Heem." Sahut Alea singkat. "Udah sono ke kelas lo, bentar lagi ujian dimulai."

"Oh iya, okedeh. Bye cinta." Sahut Lyn lalu berjalan ke arah kelasnya sambil menenteng tote bag.

...

"Bub sini." Pekik Alea kencang sambil melambaikan tangannya.

Suasana ujian hari entah keberapa ini membuat para murid sudah mulai enjoy. Istirahat kali ini lumayan banyak beberapa murid  yang keluar ke kantin, atau bahkan keluar saja hanya untuk menghirup udara segar.

Kenzo duduk di samping Alea dengan lesu, kepalanya disandarkan ke bahu Alea. "Pusing, soalnya susah."

"Sejarah gak susah, cuma lo aja yang kurang belajar." Sahut Alea sambil mengelus-elus kepala Kenzo dengan lembut. "Udah makan?"

"Belum sih, tapi nanti aja waktu pulang kita makan." Sahut Kenzo. "Nanti pulang, mau gue temenin buat jumpa Rio? Katanya semalam mau berterimakasih."

Alea mengangguk. "Oh iya, untung lo ingatin."

"Gak heran, kalau lo suka lupa." Ucap Kenzo dengan tawanya. "Nanti pulang tunggu di kelas aja, kalau keluar nanti panas."

"Iya sayang." Sahut Alea.

"Lo sadar gak sih." Tanya Kenzo sambil meneliti di seluruh wajah Alea.

Alea dengan bingung pun menggeleng, "sadar kenapa? Gue ada salah ya?"

"Lo cantik banget!" Pekik Kenzo. "Ih, jangan cantik-cantik gini dong, kan gue makin cinta jadinya."

"Heleh, gombal lo gembel." Celetuk Alea. "Eh udah mau bel. Sono masuk."

"Males, masih kangen sama lo." Sahut Kenzo sambil memandangi seluruh wajah Alea.

"WOI! "

Keduanya terlonjak terkejut. Bahkan tidak mereka saja, beberapa pengunjung kantin juga ikut terkejut dan menoleh ke arah Lyn.

Lyn sudah bersikap dada, matanya menatap tajam ke arah dua makhluk ini. "GUE CARIIN LO. TERNYATA MALAH ENAK-ENAKAN DISINI."

"Yang galau gak di ajak." Ucap Kenzo tiba-tiba.

"BANGKE LO YA!" Umpat Lyn menggebu.

"Udah, Lyn nya jangan di ganggu dulu." Peringat Alea sambil memandang Kenzo. "Masuk kelas sana."

"Masih kangen." Ucap Kenzo pelan.

"Nanti kan ketemu." Sahut Alea. "Ke kelas dulu sana, gue mau nenangin Harimau mengaung."

Kenzo mengangguk lesu. "Yaudah deh iya."

Setelah kepergian Kenzo, Lyn pun duduk di samping Alea. "Asal lo tau, Reno jual mahal banget anjir! Gila sih! Udah kepelet cewe lain dia tuh, yakin gue."

"Jangan gitu, lo harusnya berfikir positif." Sahut Alea. "Udah lo tenang aja, nanti gue sama Kenzo yang urus."

"Gak yakin gue." Ucap Lyn terjeda. "Pasti dia emang udah suka sama cewe lain."

"Stt ada orangnya. Buruan lo ke kelas, nanti ketauan kalau muka lo lagi misuh-misuh gak jelas." Pinta Alea.

Dengan segera Lyn berlari keluar dari area kantin, untung saja Reno tidak melihatnya.

...

Vote and coment yaa

Vote and coment yaa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
hate so loveWhere stories live. Discover now