Part 5 'Challenge'

12.7K 366 15
                                    

Aku pergi ke sekolah dengan perasaan senang. Bahkan aku terus saja berdebar-debar dari kemarin. Pasti pipiku merah sekarang hihihi...

Pas jam istirahat tiba aku segera mengirim sebuah pesan

'Kamu dimana? Kita ketemuan di perpustakaan ya?'                

Begitu sampai di depan perpustakaan, ada pesan masuk

'Maaf aku tidak bisa, aku akan bermain basket'

'Kalau begitu, selamat berjuang (^0^)'

Meskipun gak bisa bertemu, tapi aku gak kecewa. Malah membuatku tambah degdegan.

Aku mengambil buku "White Diamond" dan membaca lanjutan ceritanya lagi. Kalau tidak salah sampai Si Verno memberikan Sora cincin permata putih.

Maka Sora bergegas meninggalkan desa. Verno pun mengikutinya secara diam-diam, menjaga dan melindunginya. Banyak yang mengincar mereka, berusaha membunuh Sora, menjebaknya dan ingin menghancurkan cincinnya. Tapi seorang iblis wanita bernama Cloud berhasil mengambil cincin Sora.

Sebelum Verno pergi mengambil cincinnya dari tangan Cloud. Dia menyembunyikan Sora di bawah tanah. Agar tidak ada yang mengincarnya lagi.

Verno sekali lagi berjanji padanya. Bahwa besok dia akan kembali. Dan Sora memegang janji itu. Perlahan detik demi detik, kulit Sora menjadi kriput, tubuhnya pun menjadi lemas.

Besoknya, Sora sudah menjadi nenek yang berumur 87 tahun, dan mungkin beberapa menit lagi dia akan meninggal. Tapi dia tidak pernah meragukan janji Verno kepadanya. Dia terus menunggu, menjaga tubuhnya agar tidak terlalu banyak bergerak.

Dan Verno pun datang membawa cincin tersebut. Tapi tubuh Verno banyak luka, bahkan tangan kanannya patah dan kaki kirinya sudah tidak ada lagi. Tapi dia tetap memenuhi janjinya akan kembali kepada gadis yang ia cintai.

Segera Verno memasangkan cincin tersebut di tangan Sora yang keriput. Tapi tiba-tiba pasukan iblis menemukan persembunyian mereka berdua. Para pasukan langsung menghunus tombak mengenai punggung Verno. Tanpa sempat memasang cincinnya, sehingga Sora meninggal.

Dengan tombak yang masih di tubuhnya, dia mendekati tubuh Sora, dan meninggal setelah memasangkan cincin ditangannya, meski terlambat....  END.

Mataku berkaca-kaca, ini bukan ending yang aku harapkan. Tapi cerita ini sangat menyentuh.

Aku menaruh kembali buku di rak, dan keluar perpustakaan.

Ding – Dong .......

Benar-benar waktu yang tepat, setelah aku selesai membaca, bel berbunyi. Aku melihat rombongan orang-orang keluar dari gedung olahraga. Ah mereka pasti habis menonton basket. Dan gadis-gadis itu pasti menyoraki Leon... huuufh.

Lalu aku melihat Leon keluar, tubuhnya berkeringat dan wajahnya terlihat kecapean. Dia pun melihat kearahku, Deg deg deg..... Setelah itu dia memalingkah wajahnya dari aku.

Huh? Ada apa dengan dia?

Tapi aku tak ambil pusing, dan menuju kelas. Aku merasakan hp ku bergetar. Aku mengambil hp ku, sebuah pesan masuk dari 'Pelatih'.

'Bisakah habis pulang sekolah kita ketemu? Ada yang ingin aku bicarakan denganmu'


*****


Aku dan Leon janjian jam 4 sore bertemu di taman dekat rumahku. Aku memakai kaos lengan pendek warna putih dan rok panjang warna hijau.

Debora AdelinaHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin