✨Algantara: bab 52✨

Start from the beginning
                                    

"Lo tau gue sama Neva sahabatan dari kecil. Pelukan itu udah biasa buat kita, Frey." Tutur kata itu membuat Freya berhenti memberontak. Ia menatap wajah Alga dengan sorot mata yang diselimuti amarah dan kecemburuan.

"Kamu selalu aja pake alibi kalo kalian sahabatan. Kamu selalu bilang kalo itu hal yang wajar dan udah biasa kalian lakuin. Oke, itu emang hal yang wajar, tapi itu sebelum aku jadi pacar kamu." Pelupuk mata Freya selalu berair ketika ia marah. Kini ia mencoba untuk tidak menangis di hadapan Alga.

Freya menarik napas panjang dan berat. "Dia emang udah nemenin kamu dari kecil. Mungkin dia udah tau jalan hidup kamu, keluh kesah kamu selama ini sebelum aku masuk ke kehidupan kamu. Dia lebih tau kamu dibanding aku, dia lebih duluan kenal orang tua kamu daripada aku. She knows everything about you."

"Kita baru aja seneng-seneng tadi. You said you loved me when we were kissing. But in the same place, you hug another girl." Nada Freya meninggi hingga membuat teman-teman Alga yang berada di dalam, mengintip mereka di jendela.

"Frey, gue punya alesan." Ucap Alga dengan wajah yang panik.

Freya tak ingin egois. Ia pun berkata, "tell me then."

"Gue enggak bisa. Ini masalah pribadi Neva." Sahut Alga. Ia pun bingung harus menjelaskan bagaimana, sedangkan ia tak bisa mengatakan alasannya karena ini adalah masalah pribadi Neva.

Rahang Freya mengeras. Bagaimana ia bisa percaya jika Alga saja enggan menjelaskan alasannya, dan hanya terus menggunakan alibi bahwa ia dan Neva adalah sahabat.

"Oke." Ucap Freya. Ia mendudukkan dirinya di atas jok motor tanpa ingin menghiraukan Alga yang terus mencoba menahannya.

"Frey, please." Mohon Alga. Freya menaikkan standar motornya, namun Alga mencabut kunci motornya dan memasukkannya ke dalam saku celana.

"Balikin!"

"Enggak, sebelum lo maafin gue."

"Fuck you, Algantara." Freya kehabisan kesabaran sehingga berani berkata kasar serta menyebut nama Alga tanpa embel-embel Kakak.

Gadis itu menurunkan standar motornya lagi kemudian turun dari motor. Alga tersenyum, namun ia heran karena Freya melengos dari hadapannya dan berjalan masuk ke dalam rumahnya.

Saat Freya membuka pintu, ia melihat teman-teman Alga berkumpul di jendela. Gadis itu melemparkan tatapan sinis dan berjalan ke arah Rama yang sedang duduk di sofa bersama Reano.

"Kak Rama." Panggil Freya, seketika Rama menoleh. Cowok itu menaikkan sebelah alisnya. Ia pikir Freya sudah pergi.

"Any problem?" Tanya Rama.

"Bisa tolong anter aku pulang, enggak?" Tutur Freya. Rama dan Reano terkejut dengan permintaan Freya.

Dua insan itu langsung berjalan keluar dari rumah, melewati Alga yang mengepalkan tangannya di sana.

"Frey, are you sure?! You go with him?!" Ucap Alga tak percaya.

Rama sudah memposisikan dirinya di atas motor dengan helm yang melindungi kepalanya. Freya baru saja ingin memakai helm, namun Alga menghentikannya.

"Don't you dare." Peringat Alga.

"Kamu yang nahan kunci motor aku." Cetus Freya. "Kamu enggak mau jelasin alesannya sama aku, tapi kamu mau aku maafin kamu. Are you fucking kidding me?!"

Freya memakai helm dan langsung mendudukkan dirinya di jok motor. Rama menyalakan motornya dan bersiap untuk pergi.

"Freya, please!"

ALGANTARAWhere stories live. Discover now