Misi Kelima

96 34 8
                                    


Stay awake while I'm drowning on my thoughts

Sometimes a happiness is just a happiness

I've never been enjoyin' my serenity

Even if I've got a lot of company

That makes me happy

Suara mesin mobil yang masuk ke pekarangan rumah Hadiraja membuat seluruh keluarga memusatkan atensinya pada pintu utama yang mulai dibuka lebar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Suara mesin mobil yang masuk ke pekarangan rumah Hadiraja membuat seluruh keluarga memusatkan atensinya pada pintu utama yang mulai dibuka lebar. Seluruh keluarga telah menunggu mereka di ruang tamu. Harusnya Winaria memiliki agenda untuk ke kantor agensi, namun niatnya dihentikan oleh sang ayah yang berkata akan ada hal penting yang harus dirinya ketahui.

Winaria tidak banyak berdebat dengan ayahnya. Ia sudah tahu, ini pasti mengenai renggangnya tali persaudaraan antara Winaria dan Alice. Untuk hal yang satu itu Winaria juga tidak bisa mengelak. Ingin hubungan dirinya dan sang kakak kembali membaik. Dulu mereka adalah saudara yang tak terpisahkan. Sudah seperti amplop dan perangko. Winaria selalu mengekori kakaknya kemanapun ia pergi. Kini mereka sejauh bumi dan matahari. Sebisa mungkin hubungan yang dulu sempat terputus bisa membaik secara perlahan. Winaria hafal sekali dengan tabiat wanita yang lebih tua darinya tiga tahun itu sangat keras kepala. Jadi biarlah tuhan yang melunakan hatinya untuk saat ini dan seterusnya. Mendengar dirinya sudah mau pulang ke indonesia saja sudah syukur.

Winaria yang kini duduk diantara Moreno dan Reino mulai merasa resah. I remas ujung dressnya yang hanya sebatas lutut itu. Winaria tidak memakai banyak make up jika dirumah, hanya sebatas lipstik dan bedak agar terlihat fresh. Sayangnya, usaha tersebut dirasa sia-sia. Peluh mulai membanjiri pelipisnya yang hampir sebesar biji jagung. Raut wajahnya mungkin tidak memperlihatkan bahwa ia ingin lari saja. Ia mungkin bisa melihat Alice tapi tidak dengan iparnya sendiri, Micholas Gyudam yang biasa dipanggil Miko.

Suasana bahagia yang seharusnya terjadi, mungkin saja akan meleset dari perkiraan. Reino dan Moreno mungkin dulu masih bocah ingusan yang belum bisa mencerna semuanya dengan baik. Mereka juga menjadi tidak dekat dengan Alice karena kepergiannya yang sudah bertahun-tahun. Seluruh keluarga juga belum pernah ada yang mengunjungi kediamannya yang ada di Jepang sampai saat ini. Jangan salahkan mereka, dan berpikir bahwa mereka ada dipihak Winaria. hanya saja ini semua memang permintaan seorang Alice untuk menjaga keutuhan rumah tangganya yang tidak mau tersentuh oleh pihak keluarganya.

Suara ketukan sepatu heels mulai menggema dan semakin mendekat. Sontak semua langsung berdiri menyambut putri sulung mereka yang sudah lama tinggal di negeri orang. Melihat kakaknya sedang menggendong bayi mungil dalam dekapannya membuat seluruh keluarga besar antusias. Sang ibu yang perannya tidak begitu dominan di rumah itu langsung berlari meraih sang cucu untuk dapat ia dekap. Anak yang masih terlelap itu sepertinya tidak merasa terganggu sama sekali saat tubuhnya sudah pindah ke tangan sang nenek.

Jatah Mantan [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now