🔞 Semua berawal dari Lily yang tak sengaja bertemu Saga di supermarket, meminta dibelikan Eskrim dengan cara memaksa, dan sejak saat itu semua rencana Saga terkait kematian orang tuanya menjadi kacau.
- 21+
- Adegan intim
- Kekerasan
- kata-kata ka...
Cerita ini khusus dewasa, bijaklah dalam memilih bacaan.
Hai... Aku bawa cerita baru nih.
**
Thriller & Romance
**
Jangan lupa vote dan spam komen ya.
**
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Kak Saga.."
"Hm?"
"Mau nitip sesuatu."
"Apa?"
"Tapi malu."
"Apa? Aku beliin."
"Pembalut."
Laki-laki itu tak menyahut, ia berjalan menuju rak lain dan berdiri di depan rak yang berisi berbagai macam pembalut.
"Yang mana?"
"Di gambarnya ada sayapnya."
"Aku gak tau, kirim fotonya."
Tak lama Saga mendapat pesan gambar dari gadis yang sedang bertelepon dengannya, kemudian mengambil pembalut yang sama persis seperti di gambar.
"Cuma ini? Apa lagi?"
"Mau nugget ayam, kentang goreng, sama ramen instan."
"Ada lagi?"
"Udah.."
Tanpa mengatakan apa pun Saga memutuskan sambungannya, dan mengantungi ponselnya. Setelah berbelanja, ia segera mengantri di depan kasir sambil mendorong trollynya.
Saga melirik ke samping saat merasakan seseorang tengah memperhatikannya dalam jarak dekat, ia pun bertatapan dengan seorang gadis mungil yang wajahnya terlihat bodoh.
"Apa?" Tanya Saga, gadis itu pun menggelengkan kepalanya dan kembali mengantri di belakang tubuhnya.
Setelah itu giliran Saga, ia mengeluarkan semua belanjaannya dari dalam trolly dan ia taruh di atas meja kasir, tiba-tiba ada satu eskrim yang ditaruh di atas belanjaannya, ulah gadis yang sejak tadi memperhatikannya.
"Tolong bayarin ini, cuma 11 ribu," ujar gadis itu dengan suara pelan, namun Saga malah menyingkirkan eskrim itu.
"Gak sopan."
"Satu aja, nanti aku ganti uangnya."
"Gak.."
"Pelit banget," lirih gadis itu, kemudian ia memberikan eskrimnya pada si kasir, "tolong scan ini juga, dibayarin sama om-om ini," ucapnya sambil melirik Saga, membuat Saga terdiam dengan raut wajah dinginnya.
