27. Paradise

580 81 6
                                    

Hai. Malming nih.

•••

Daniel hela nafasnya panjang buat menenangkan dirinya. Time to be a good person and— atone for his sins for a long time.

"Kenapa hakim malah membiarkan narapidana berkeliaran?"

Deg!

"Ma..."

"Not this time, Sean. "

Sarkasme dari Miyeon gak seberapa, Daniel pun mati kutu dibuatnya.

"Look at this sinner! Kamu masih punya muka buat berhadapan dengan saya, bahkan Sean?! HOW DARE YOU!" Bentak Miyeon pada akhirnya.

Mata Sean terpejam sejenak dengar teriakan mamanya.

Miyeon melayangkan tangannya ke udara, hampir mengenai wajah Daniel tapi lebih dulu ditahan oleh Karina.

"Tante... Emotions don't solve any problem. Calm down, jangan pakai kekerasan ya. Ada Sean, " ingat Karina di akhir kalimat.

Miyeon tarik nafasnya panjang-panjang dan kedua tangannya mengepal kuat. Lama-lama cengkraman itu melemah dan Miyeon bisa kembali tenang.

"Kenapa harus orang ini lagi, Sean?" Tanya Miyeon lirih.

Air mata Sean menumpuk, dia langsung genggam tangan mamanya.

"I love him, i-i can't leaving him, i can't... " Balas Sean.

"You believe that sinner—"

"Don't call him sinner again, ma. Aku mohon, " kata Sean berkaca-kaca.

"Aku tau Daniel salah, tapi dia bukan pendosa yang sepatutnya kita hukum dengan berat. Daniel punya salah, memang. Tapi kita juga punya ma, we all have sins. "

Tatapan tajam Miyeon layangkan pada Daniel yang masih gak berkutik sama sekali daritadi. These are the consequences.

Miyeon maju ke arah Daniel.

"Saya sampai mati gak akan terima kalau kamu masih menyakiti anak saya. Saya gak main-main, kalau kamu terbukti melukai fisik dan mental Sean lagi, saya pastikan tangan saya tidak segan untuk menghabisi kamu Daniel, " kata Miyeon semakin sarkas dan tajam.

Kepala Daniel terangkat lihat wanita di depannya.

"Ma?" Panggil Sean kaget.

"Saya beri kamu satu kesempatan, kesempatan kecil untuk memperbaiki semua kesalahan yang telah kamu perbuat. Tapi peringatan saya benar adanya, saya rela melindungi anak saya bahkan kalau harus membunuh kamu sekalipun. "

Karina kasih elusan pelan di pundak Miyeon. Senyuman lebar terlukis di wajah Sean.

"T-terimakasih atas kesempatannya... Saya akan menebus semuanya. S-saya janji!" Kata Daniel tegas dan mantap.

Gak menampik kalau Daniel sekarang lega luar biasa. Rasanya meledak-ledak di dadanya. Semua kecemasan dan takut akan penolakan keras sirna.

"Don't talk, do it start right now. "

Sean kemudian noleh ke arah Daniel, dia senyum dan dibalas senyuman juga oleh Daniel.

Ini awal kebahagiaan mereka kan?

•••

"Di ujung kota, dekat sama pantai. Itu rumah saya dulu Tan, gak apa-apa kalau mau ditempatin sama Sean. Lagian tinggal di sana menghilangkan stress juga, "

DANEVIL || YeonbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang