25. We Are Same

603 105 10
                                    

Tanda-tanda apa? Yak ending, maybe XD. Reminder, vonis nya aku buat demi kepentingan cerita aja, aku gak belajar hukum. Ini cuma dunia oren t__t

•••

Kondisi Sean bisa berubah-ubah tergantung keadaan. Dia bisa menerima Daniel, tapi dia juga takut dilukai, disiksa dan dipaksa ini itu lagi.

Bungkus anti depresan dari Karina dia buka. Sean minum obat itu tanpa air melewati tenggorokannya yang kering. Rasa pahit dari obat gak ada apa-apanya sekarang.

Tangan Sean bergetar, dia linglung, kepalanya lihat sekelilingnya. Tangannya cengkram rambutnya sendiri, nafasnya satu-satu.

"M-ma, " panggil Sean terisak dengan suaranya yang nyaris putus.

"Mama, " panggilnya lagi.

Nafasnya tercekat dan dadanya sakit luar biasa. Ingatan-ingatan buruk masuk lagi ke dalam kepalanya membentuk serangkaian kejadian yang menakutkan.

"G-go away!" Teriak Sean. Air matanya mengalir deras, dia jambak rambutnya kuat-kuat sampai beberapa helai rontok di tangannya.

"Daniel... D-daniel— don't hurt me a-anymore, don't torture m-me, don't d-do it a-again, " rintih Sean pelan. Kakinya lemas dan Sean terjatuh ke lantai dan menyenggol beberapa barang di meja.

Suara yang cukup gaduh itu berhasil mengalihkan atensi Miyeon. Dia langsung datang dengan terburu-buru ke kamar anaknya.

"Sean?!" Panggil Miyeon panik. Dia lari ke Sean yang meringkuk ketakutan itu.

"Sean, you okay? Ayo bangun, " kata Miyeon terus pegang tangan Sean.

Tubuh Sean total bergetar, dia diarahkan Miyeon buat duduk di atas ranjang. Setelahnya Sean langsung peluk mamanya erat-erat. Matanya terpejam kuat, tangannya cengkram baju Miyeon sampai meninggalkan bekas lecek yang kontras.

"Ssshh, tenang ya Sean, " kata Miyeon sambil ngasih elusan lembut di punggungnya.

Air mata Sean makin deras, dia nangis sesenggukan.

"Mama here, always by Sean side... " Bisik Miyeon.

•••

Hari ini vonis dari masing-masing terdakwa. Dari pagi, sampai malam sidang masih berlanjut.

Sampai akhirnya hakim mengetuk palu sebanyak tiga kali, vonis Chris adalah pencopotan bintang detektifnya, penjara selama 20 tahun dan denda sebesar 500 juta.

Kemudian, Lorenzo yang dicopot dari almamater dokternya, penjara 20 tahun dan denda sebesar 350 juta.

Nasib Juna? Dia dapat pembelaan dari beberapa saksi dan korban. Dan itu sangat memberi impact ke Juna, hukumannya berkurang 2 tahun menjadi 15 tahun penjara dan denda 100 juta.

Akhirnya, tepat sore hari sidang dimulai lagi.

Tangan Daniel diborgol petugas seperti biasa. Langkahnya menuju ke ruang sidang terasa berat dan sakit.

Setibanya di sana, banyak sorakan kebencian menghujam Daniel.

Dia duduk di kursi menghadap hakim. Hatinya kalut entah untuk alasan apa.

DANEVIL || YeonbinWhere stories live. Discover now