17. Fakta hati

7 0 0
                                    

.
.
.

💙💙💙

Assalamu'alaikum....

Kemarin ketiduran😭😭😭

Semoga masih bisa update terakhir!! 😭

Maaf yh, ini bakalan di end kan sebelum waktunya, tapi tenang!

Bakal aku rombak ulang dan akan tamat semestinya... Mohon dukungannya temen-temen... 🤍

Selamat Membaca!!!

💙💙💙

"Adakalanya presepsi orang jatuh cinta itu salah! Karena cinta itu buta sebelum fakta membenarkan sebuah cerita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Adakalanya presepsi orang jatuh cinta itu salah! Karena cinta itu buta sebelum fakta membenarkan sebuah cerita."


     Temaram senja beralih menjadi gelap sepenuhnya, cahaya yang berpendar-pendar indah digantikan dengan cahaya bulan yang bersinar dalam kegelapan malam.

     Anin menyaksikannya dengan tersenyum senang, ia berada di tepi sendirian, menunggu Aisy yang baru saja ke kamar mandi. Ah! Mungkin ia harus merekam senja dengan ponselnya di suatu hari nanti.

     Atau … mungkin saat gus Alby sudah bersanding dengan dirinya? Sial! Membayangkannya saja membuat Anin tersenyum-senyum sendirian.

      “Anin!”

      Hah! Suara itu, kenapa terdengar dalam halusinasinya?

     “Hey, kamu dipanggil kok nggak jawab.”

     Suara diiringi tepukan pelan di bahunya menyadarkan Anin dari lamunannya. Ia menoleh lalu buru-buru menunduk sopan melihat gus Alby nyata di depannya.

     “Inggih Gus, ada apa?”

      “Mana Aisy?” Gus Alby bertanya sembari menoleh kesana kemari.

     “Aisy lagi ke kamar mandi, mau saya panggilkan?” tawar Anin berpikir ada kepentingan dengan santri ndalem.

     “Tidak perlu, saya cuma mau menitipkan ini,” ucapnya setengah berbisik seraya menyerahkan sebuah kotak kecil yang terlihat indah.

     Anin terdiam sebentar, entah kenapa ia seperti melihat binar wajah gus Alby yang berbeda. “Baik Gus, nanti saya berikan pada Aisy.”

     “Saya pergi dulu,” pamitnya pergi meninggalkan Anin yang perasaannya mendadak kacau.

     Tanpa sadar, ia justru berjalan pelan, melupakan Aisy yang seharusnya ia tunggu sampai selesai. Langkahnya tak berarah, bergabung dengan keramaian orang-orang yang sibuk berjalan lalu lalang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 01, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Senja KelamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang