1. Tragedi

41 4 0
                                    

.
.
.

💙💙💙

Assalamu'alaikum...

Hallo readers Qyn!

Kali ini Qyn hadir dalam cerita event nubar Noia 30 hari yang berlangsung selama bulan April!

Semoga readers suka yah!!

Qyn mohon dukungannya dengan kasih vote atau saran, mau komen boleh banget... :)

Tetep istiqomah baca Al-Quran, semoga Ramadhan penuh berkah dan selalu dijaga kesehatannya...

Selamat Membaca!!!

Wassalamu'alaikum...

💙💙💙




     “Kebakaran!” Teriakan kencang dari salah satu penghuni panti membangunkan semua orang diwaktu yang amat pagi. Tak peduli dengan penampilan yang sudah pasti berantakan, mereka berlari cepat, berdesakan keluar ke tempat titik kumpul ruang terbuka. Warna merah yang menyala nampak jelas dengan kepulan asap dan hawa panas di sekitarnya.

     “Api besar di lantai atas!”

     “Cepat turun tangga!”

     “Lihat teman sekeliling kalian, jangan sampai ada yang tertinggal!”

     Sorak kekhawatiran memenuhi lingkup “Amanah Millenial”, sebuah tempat panti asuhan yang kini sudah hangus sebagian dilalap si jago merah. Para pemadam kebakaran langsung terjun memasuki area berbahaya dalam upaya penyelamatan, demi memastikan tidak ada korban nyawa di dalamnya.

     Selama dua puluh tahun beroperasi, baru kali ini panti mengalami bencana besar yang hampir menghabiskan seluruh bangunan. Tidak seperti tempat lain, panti Amanah Millenial menampung banyak kalangan manusia, mulai dari anak yatim piatu, lansia, bahkan bayi yang terbuang sia-sia. Tanpa memiliki batas waktu, mereka akan tumbuh besar di panti bersama hingga remaja dan menikah, diberikan fasilitas pendidikan yang memadai, serta lapangan kerja setelah lulus kuliah.

     Gedung bertingkat yang memiliki tiga lantai dengan akses udara alami dari halaman yang rindang, kini terlihat runtuh dipenuhi arang hitam seperti bangunan masa silam. Sebagian kayu berjatuhan membuat sebagian penghuni panti histeris ketakutan.

     “Apa yang sebenarnya terjadi, sampai api sebesar ini?” tanya Zahra, pemilik panti yang biasanya dipanggil bunda oleh semua penghuni. Kebetulan, rumahnya tidak berada dalam lingkungan panti asuhan dan baru menyadari saat api sudah membesar.

     Wanita yang sudah menanjak usia tua itu buru-buru melihat beberapa bayi yang menangis dalam gendongan anak-anak lainnya. Mereka tampak panik dan khawatir, tapi hanya diam tanpa bisa berbuat apa-apa.

     Tidak ada yang bisa menjawab pertanyaan pemilik panti, mereka semua tidak mengetahui penyebabnya dengan pasti. Malam yang biasanya diisi dengan keheningan justru ramai dengan teriakan dan tangisan.

     “Cepat panggil ambulan! Kakinya sedikit terbakar akibat kayu yang terjatuh dari atas,” seru salah satu petugas yang bergerak dengan cepat.

Senja KelamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang