08: The Red Pentagram

Start from the beginning
                                    

Ternyata tidak begitu sulit untuk menemukan anak itu di antara anak-anak manis yang berlalu lalang, karena garis wajahnya yang sejak dini telah terukir tegas dengan gaya rambut legam yang dibiarkan tergerai dipadu sebuah bandana, yang kali ini berwarna merah marun, senada dengan warna rok yang ia kenakan. Gelak tawanya menuntun langkah Irish semakin mendekat, harum tubuhnya membuat kesabaran Irish semakin menipis, maka ketika mereka berdua resmi berhadapan dan saling beradu tatap, binar yang meletup terang dalam dua matanya menjadi hal tercantik yang Irish akui dari keseluruhan anggota tubuh milik si gadis kecil. Binar mata itu, yang tumpah ruah dengan cita-cita tinggi di pangku semesta, sebentar lagi akan ia rampas dan ia ganti dengan sebuah kilatan dingin bernama kepatuhan seorang hamba yang tunduk kepada Sang Abadi.

"Hai, aku Irish. Kebetulan tadi ibu kamu minta tolong aku buat langsung nganter kamu ke tempat les model. Katanya kamu mau jadi top model, ya, pas gede nanti?"

Lihat sendiri, 'kan?

'Mereka' datang dengan sebuah penawaran paling menggiurkan yang pernah kau bayangkan sebagai masa depan. 'Mereka' datang dengan embel-embel mimpi pun doa-doa yang menuntut untuk segera dibalas dengan sebuah jawab pasti. 'Mereka' mengubah alur cerita kehidupanmu seperti yang kau imajinasikan dalam benak kecilmu, 'mereka' menjanjikanmu sesuatu yang abadi, dengan syarat menyerahkan sisa hidupmu untuk bersujud dan menghamba di bawah mata kaki 'mereka'.

♤ ♤ ♤

♤ ♤ ♤

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

♤ ♤ ♤

Bandung,
15 Juni 2025.

[22.15 WIB,
: Markas Oddinary]

"Beberapa rumah sakit kembali melaporkan fenomena aneh di mana sejumlah pasien lansia mereka ditemukan meninggal dunia dengan sindrom aneh berupa kejang-kejang dengan suhu tubuh yang masih tergolong normal. Keluarga pasien juga mengaku mendengar mereka menggumamkan beberapa kalimat aneh sebelum dinyatakan meninggal karena kehabisan napas. Keterangan lebih lanjut menyebutkan pula konjungtiva mata mereka menghitam dengan kedua bola mata mencuat ke luar serta bentuk jari-jari tangan dan kaki yang melengkung."

"Selain itu, penemuan ruam-ruam merah berbentuk pentagram yang muncul di sekujur tubuh pasien juga masih menjadi tanda tanya besar pihak dokter yang menangani. Sampai saat ini telah tercatat seratus tiga puluh dua buah rumah sakit dari seluruh Indonesia berbondong-bondong melaporkan fenomena aneh ini. Para dokter dan ahli kesehatan lain diduga telah berhasil mengantongi beberapa kemungkinan diagnosa penyakit, namun mereka mengaku masih perlu memastikan beberapa hal terlebih dahulu sebelum memberikan keterangan lebih lanjut secara terbuka ke mata publik. Sampai hari ini, para dokter hanya menyebut fenomena ini dengan istilah 'The Red Pentagram'."

"Anjir serem amat," komentar Erlang dengan wajah bergidik ngeri setelah channel berita yang sedang ia dan Yashwa tonton menampilkan beberapa foto kondisi terakhir pasien yang disebut-sebut sebagai salah satu korban The Red Pentagram, "matinya kayak abis kena kutukan."

ODDINARY: The Day After Tomorrow [Stray Kids]Where stories live. Discover now