ODDINARY: The Day After Tomorrow [Stray Kids]

08: The Red Pentagram

08: The Red Pentagram.

♤ ♤ ♤

♤

♤

♤

Bandung,
14 Juni, 2025.

[10.45 WIB,
: Di Sebuah Sekolah Dasar]

Identitasnya yang merupakan seorang alumni dari panti asuhan membuat Irish menghabiskan masa kecilnya dengan bertemu banyak orang dengan perangai yang berbeda-beda, hingga wanita cantik itu tumbuh besar dengan terbiasa menjerat mangsa-mangsanya dengan sepaket trik berisi senyum hangat bertajuk ramah-tamah di wajah super cantiknya, serta suara lembut dengan pemilihan kata-kata yang memikat.

Maka tidak heran anak Hawa dengan ciri khas pakaian berupa dress putih polos yang panjangnya berada di bawah lutut, tudung kepala berbentuk jaring-jaring dan sarung tangan berwarna senada serta sebuah payung hitam di tangan kiri itu ialah menjemput mereka-mereka yang telah terpilih untuk menjadi bagian mereka. Lagi, dikarenakan target utama mereka adalah jiwa-jiwa muda yang memiliki segudang imajinasi tinggi di atas langit, maka pekerjaan ini terasa tidak memberatkan untuk Irish. Alih-alih wanita itu justru melakukannya dengan hati yang amat ringan dan bersahaja, karena melalui pekerjaannya ini jugalah secara tidak langsung ia dapat membalaskan dendam dengan merampas masa depan cerah milik makhluk-makhluk suci yang belum mengenal dosa itu.

Seperti hari ini, di mana sejak subuh tadi Irish telah melempar senyum lebar ke para pengurus katedral untuk mengawali pekerjaannya menjemput anggota-anggota baru yang mereka dapatkan melalui pertunjukan Oddinary tadi malam. Irish ada di sana, tentu saja, bergabung di tengah sorak-sorai lautan manusia yang memuja-muja di bawah mata kaki ketujuh cowok bertopeng silver, yang tiada beda dengan dirinya sendiri, sama-sama hanyalah seonggok jiwa naif yang terlena akan bujuk rayu Sang Abadi untuk mencicipi hal-hal yang tidak semestinya dilakukan oleh manusia biasa.

Mereka adalah jiwa-jiwa yang haus akan jawaban atas permintaan-permintaan yang telah dilangitkan. Sehingga begitu muncul penawaran menggiurkan yang dapat menjawab keresahan mereka dalam sekejap, mereka memutuskan untuk jatuh terjerembab ke dalam lingkaran setan yang merenggut kesucian mereka sebagai insan paling sempurna yang pernah Tuhan ciptakan. Mereka memutuskan untuk berpaling, berjalan melawan arah dari jalan yang benar, menuju gelombang euforia yang akan didapat setelah berhasil merenggut jiwa lugu yang belum mengenal dosa. Mereka memilih untuk meraih neraka demi surga yang tiada abadi wujudnya.

Teng! Teng! Teng!

Suara bel sekolah yang berbunyi nyaring sebagai penanda berakhirnya kegiatan pembelajaran untuk seluruh murid membuyarkan lamunan Irish. Segera saja ia menyisir pandangan untuk mencari sosok kecil yang sebentar lagi akan menjadi 'anak'nya, Irish ingat betul, si cantik itu bernama Kierra.