Ga sengaja

175 28 1
                                    

Vote dan komennya juseyo 🛐

Happy reading 🐒

Pagi-pagi sekali, Savier masih berada di atas kasurnya. Ngorok, gara-gara semalam tidur jam sebelas malam. Savier emang gitu, anti dia sama begadang. Orangnya kalo udah tidur susah banget buat bangun.

Tok tok tok

"Vier bangun, ini Jendra udah di bawah." panggil Antonio dari luar kamar. Savier menggeliat di kasur, lalu perlahan membuka matanya. Menatap langit-langit kamar kemudian duduk mengumpulkan nyawa.

Matanya lalu tertuju pada jam yang menunjukan pukul 05:57 yang artinya tiga menit lagi jam 6. Savier membulatkan matanya, dia segera bangkit dari kasur dan segera mandi.

Setelah selesai mandi, Savier segera memakai seragam nya kemudian mengambil tas dan turun ke bawah.

"Pagi ayah," sapa Savier begitu turun dan mendapati sang ayah yang sedang sarapan. Di samping Antonio, ada Jendra yang juga sedang duduk sarapan.

"Pagi Dra," sapa Savier juga.

"Pagi," balas Jendra. Savier lalu berlari kecil duduk di sebelah ayahnya.

"Vier, ayah jalan duluan ya. Ayah ada meeting jam 7 nanti," pamit Antonio. Savier yang sedang sarapan mengangguk.

"Iya yah, hati-hati ya," ujar Savier. Antonio mengangguk lalu beralih melihat Jendra.

"Jendra om berangkat ya, bawa mobilnya pelan-pelan aja." nasehat Antonio. Jendra berdiri dari duduknya dan mengangguk. Dia kemudian berjalan keluar mengantar Antonio. Padahal sudah pernah di larang, tapi Jendra selalu bilang ini tugasnya. Selain menjaga Savier, dia juga bertugas melindungi keluarga ini. Yang artinya, Antonio juga harus dia layani.

Setelah Antonio pergi, Jendra lalu masuk kembali ke dalam rumah. Di sana, Savier sudah selesai sarapan. Jendra yang juga sudah selesai sarapan kemudian mengambil tasnya. Keduanya keluar dari rumah Savier, masuk ke dalam mobil.

"Pak, jagain rumah ya," ujar Savier pada pak mamang, satpam di rumah. Pak mamang yang lagi berdiri di pos mengangguk mengerti.

Setelah itu, keduanya langsung menuju ke sekolah.

***

Hazel baru sampai di sekolah. Dia berjalan santai menyusuri koridor dengan susu kemasan di tangannya.

Sambil di minum, Hazel berjalan memainkan ponselnya. Karna ga fokus, dia malah nabrak tubuh orang yang bikin susu coklatnya tumpah di baju seragam orang itu.

"Eh? Sorry-sorry. Maaf, gue ga sengaja," ujar Hazel sambil mengambil sapu tangannya dari saku, berniat membersihkan noda susu itu. Dia berhenti, saat dia sadar kalau banyak orang sudah mengerumuninya.

Perlahan Hazel mengangkat wajahnya melihat sekeliling. Dia kemudian melihat ke arah depan, orang yang tak sengaja dia tumpahkan susu coklat.

Matanya membulat dan refleks mundur. Jantungnya berdegup kencang. Di hadapannya, berdiri 4 anggota Savior.

3 orang di belakang yang menatapnya datar yaitu Vano, Aaron sama Xander. Dan yang paling penting, adalah Sergio selaku wakil Savior yang baru saja dia tumpahin susu coklat di bajunya.

"Wah, gila banget dia,"

"Itu Hazel bukan sih?"

"Anjir, cari gara-gara sama Sergio?"

"Bentar lagi bakal ngamuk ga sih, Sergio?"

Bisik-bisik dari siswa siswi yang berkumpul di sana. Hazel menelan ludahnya kasar. Bagaimana ini? Dia harus apa sekarang? Takut? Tentu saja. Apalagi kini, Sergio menatapnya dengan tajam.

SAVIOR [Hiastus]Where stories live. Discover now