Ya Zauji - 05. Guru baru itu'?'

59 38 0
                                    

Sebelumnya...
Terlihat ada dua orang pria yang mengikuti mereka dari belakang, mereka berdua adalah Firas dan Sakra.

🌷🌷🌷

Naya sedikit terkaget melihat sesosok pria yang berada di samping Sepupunya, bagaimana ia tak kaget? Jika yang ada di samping Sepupunya itu adalah guru baru di sekolahnya.

"Eh dah pulang kamu Nay?" tanya Firas pada Naya yang sudah di kerumuni oleh tiga anak laki-laki.

"Iya kak, sudah" balas Naya dengan sedikit kaku.

"Dah gede ya sekarang, kelas berapa kamu?" tanya Firas dengan duduk di samping Ilam yang masih kosong dan diikuti oleh Sakra.

"Kelas Dua belas kalau gak salah, iya gak Nay?" ucap Ilam yang di akhiri pertanyaan.

Naya mengangguk, ia sangat malu karena Sakra. Guru barunya itu berada disini, yang berbuat Zira tapi yang malu dirinya.

"Kita mainnya di halaman belakang yuk, disini lagi pada ngobrol takutnya keganggu" ajak Naya pada ketiga anak-anak kecil itu.

Umar, Amar, dan juga Daffy mengangguk setuju. Setelah mendapat anggukan kecil itu Naya langsung berdiri dari duduknya "Naya izin ke taman belakang ya" ucap Naya lalu menggendong Daffy, karena Daffy lebih kecil daripada Umar dan juga Amar.

Setelah Naya pergi dengan ketiga anak kecil itu, ntah apa yang ada di pikiran Sakra. Hatinya berdetak begitu kencang dari biasanya, Apa saya sedang jatuh cinta? Batin Sakra. Namun, ia segera menggelengkan kepalanya dan beristighfar.

"Ras, saya boleh izin ke toilet?" ucap Sakra, meminta izin.

"Boleh, toilet nya ada di dekat dapur ya" sahut Ilam.

"Ah iya om, terima kasih" balas Sakra dengan malu, Firas hanya memelas. Karena, sahabatnya itu bertanya pada dirinya tapi yang membalas malah om nya.

...

"Ounty - Ounty, kemalin Umal juala catu Tahfiz Qul'an di pondok" adu Umar dengan tersenyum sumringah.

"Alhamdulilah... Makin pintar aja ponakan Ounty" puji Naya kepada Umar.

"Ontyy, Amal juga juala catu lomba Celdas Celmat di pondok" adu Amar tidak ingin kalah dari kakaknya itu.

"Iyaa ponakan Ounty memang pintar" ucap Naya dengan tersenyum simpul.

"Kakk, Affy atuk" rengek Daffy di lahunan Naya.

"Yasudah, Daffy bobok aja di lahunan kakak. Nanti kakak pindahkan kekamar" ujar Naya lalu mendekap Daffy ke pelukannya.

"OM AKRA CINI!" panggil Amar dan Umar pada Sakra yang hendak melewati pintu halaman belakang.

Sakra menoleh, lalu menghentikan langkahnya "Ah Afwan, om tidak bisa" Sakra menolak dengan memberikan senyuman simpul, dan hendak melanjutkan langkahnya.

Namun, kedua kembar itu langsung menarik lengan Sakra. Naya yang melihat itu pun terkaget "Umar, Amar sini gaboleh gitu sama pak Sakra" panggil Naya, ia ingin berdiri namun Daffy sudah tertidur lelap di pangkuannya.

"Ndakk, Umal mau main cama om AKRA" rengek Umar "Amal jugaa".

Karena kasihan dengan kedua anak kecil itu, Sakra pun hanya bisa menuruti "Iya iya om ikut main, tapi jangan disini ya di depan saja" ucap Sakra.

"Ndak dicini aja" ujar Umar dan Amar.

"Umar, Amar jangan seperti itu" ucap Naya, Naya mencoba menasehati keponakan kembarnya itu. Walaupun, sebenarnya hatinya begitu malu.

Ya, Zauji [On Going]Where stories live. Discover now