Agus: apanya..........................

Bambang: apa cuma gue yang ngerasa kata-katanya ambigu???

Yunanda: 👉👈

Hans: Astaghfirullah feliiiiiii

Hans: SORRY YA BANG, INI BULE SATU EMANG PERLU DIKERANGKENG

Windy: BAHASANYA TOLONG DIKONDISIKAN!!!!

Sean: Gak Rapat Ya Hari Ini. Otak Kalian Perlu dikondisikan kayaknya :)))

Lioni: lah kak, udah di ruang OSIS

Jeffrey: sama...

Rendi: lah ni, kirain tadi kekamar mandi

Sean: waduh, gue sama jebi masih ngurus buat pemilihan OSIS

Bangchan: untung gue udah di PS

Jeffrey: setan bener ya lo

Lioni menurunkan bahunya lesu. Ia memandangi hp nya, kemudian mengerjap ketika membaca ulang chat yang ada. Sontak saja ia membalikkan badannya menatap Jeffrey yang berdiri didepan pintu.

"Hai..." sapa Jeffrey tersenyum tipis.

"Halo Kak..."

Jeffrey melangkah masuk kedalam ruangan. Ia meletakkan tas nya diatas meja kemudian duduk disalah satu kursi.

"Mager mau balik kalo udah sampe sini," ucapnya sambil menyenderkan tubuhnya.

Lioni mengangguk setuju. "Kak Sean gak ngabarin daritadi... Untung disini bisa ngadem."

Jeffrey tertawa, "emang AC paling dingin seantero GHS tuh ruang OSIS sama UKS. Ruang guru aja kalah."

"Mungkin karena gak ada jendelanya ya Kak makanya dinginnya awet. Kalo ruang guru kan banyak yang keluar masuk."

"Bisa jadi," katanya mengangguk setuju. "Btw, temen lo mana?"

"Hm? Ah, tadi sih nunggu bareng dikelas. Tapi mereka malah mabar, sekarang gak tau deh udah balik atau belum. Si Helena gak masuk hari ini," jawab Lioni.

"Pantes... gak temen lo gak temen gue, hobinya ninggalin," kelakar Jeffrey membuat Lioni tertawa.

"Kak Jeff ada-ada aja, jangan baper dong ditinggal main PS sama wakilnya!"

Jeffrey mendengus geli. "Ya kali gue baper ditinggal Herlambang. Geli tau tiap hari ditempelin mulu," ucapnya sambil bergidik membuat Lioni tambah ngakak melihat ekspresi kakak kelasnya itu.

Tak terasa keduanya menghabiskan banyak waktu untuk berbincang. Warna langit yang gelap menyadarkan mereka kalau sudah waktunya untuk pulang.

Mereka berjalan keluar bersama, masih diselingi obrolan ringan. Sampai akhirnya mereka berhenti didepan lobi.

"Dijemput?"

"Udah coba telepon Papa tapi belum diangkat. Tapi ini udah dapet ojek online kok kak."

"Kalo gitu gue duluan ya? Apa mau ditungguin?" Tawar Jeffrey.

Cinderella Wishesحيث تعيش القصص. اكتشف الآن