!018: Friend

4.4K 386 12
                                    

SEHARUSNYA hari ini Mark memimpin regu peluang untuk berlatih. Tapi melihat sang Omega yang masih memeluknya erat, Mark jadi absen. Dia tidak bisa menolak rengekan manis serta wajah memelas sang Omega.

Jaehyun tau kok Haechan sedang sakit, jadi dia membiarkan si sulung untuk istirahat beristirahat, dan menemani calon menantunya yang sedang sakit itu. Kasian juga calon menantunya nanti.

Lagipula Jaehyun mengerti bagaimana perasaan seorang Alpha yang melihat sang Mate menggelepar tak berdaya di sebelahnya, sakit yang memang biasanya jika Omega sedang sakit itu 11 12 dengan seseorang yang sedang hamil. Mudah marah, mudah menangis, dan banyak maunya. Taeyong juga sering seperti itu.

Bahkan beberapa kali dia tak bisa membandingkan gejala kehamilan dan juga sakit biasa dulu, itu terlalu sama. Terlalu mirip dan sulit dibedakan.

Haechan menggeliat tak nyaman, mendunsalkan wajahnya di leher sang Alpha. Mark sendiri sedang melihat lihat akun sosial medianya, dia tidak bisa untuk ikut tidur. Semalam dia tidurnya nyenyak sekali, jadi sekarang dia susah untuk tidur lagi.

"Mhh, Mark. Ingin kencing." Haechan menyentuh lengan Mark yang ada di pinggangnya, menggoyangkannya pelan.

"Sebentar," Mark menyimpan handphonenya, bangkit dari acara rebahannya dan menggendong Haechan.

Walaupun sebenernya Haechan sudah bisa berjalan sendiri, Mark masih tetep kekeuh buat mapah sang Omega. Lagian Haechan juga hanya demam saja. Tapi ya kalau mempunyai Alpha yang seperti Mark mah kan harus dimanfaatkan.

"Sudah, kau disini saja, jangan ikut masuk ke dalam." Haechan menghentikan langkah kaki Mark, menahan lengannya di tembok pintu masuk kamar mandi.

Dengan perlahan Mark menurunkan Haechan, menepuk pucuk kepala sang Omega sayang.

"Tunggu aku loh ya."

"Iyaa, sayang."

Mark menyandarkan tubuhnya di tembok luar kamar mandi, entah kenapa, tapi tiba-tiba obrolannya dengan Taehyun kemarin berputar di otaknya.

Butuh kilasan? Engga kali ya. Kan udah pada tau. Hwhwhw

Mark merasa kasihan saja, tapi tak menutup kemungkinan juga kalsu dia masih curiga pada Taehyun. Dia sama sekali tak percaya dengan anggota Klan Choi, ya meskipun Taehyun sudah tak jadi anggotanya lagi. Dia tetap saja menaruh rasa curiga kepada Alpha manis itu.

"Mark! kesini sebentar." Tersadar akan lamunannya, Mark masuk ke dalam kamar mandi. Menatap Haechan yang sedang menatapnya berbinar.

"Kenapa?"

"Main di sana sebentar yu."

Mark melirik bath up yang di tunjuk sama Haechan, menatap sang Omeganya tanya.

"Hah?"

"Ayooo, Mark~"

Haechan mendorong tubuh Mark hingga Sang Alpha terduduk di dalam bath up. Membuka kancing piyama sang Alpha dengan senyuman yang semakin lebar di belah bibirnya.

"Kau kenapa?"

"Hmm, aku? Aku tak apa." Mark mengerutkan keningnya, meringis saat air dingin yang sengaja Haechan isi ke dalam bath up menyentuh kulitnya yang masih terbalut oleh kain piyama.

"Sun,"

"Hm?" Haechan berdehem, mendekatkan kepalanya ke kepala sang Alpha. Mengecup pelan bibir tipis milik Mark yang sedari malam mengganggu pikirannya.

"Pintu kamar mandi tidak dikunci loh Sun, shh." Mark mendesis kala sang Omega mendudukkan diri di pangkuannya. Memeluk pinggul sang Omega supaya diam.

Mate[END]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon