003: Meet

9.5K 829 15
                                    

MEMBUKA matanya perlahan. Haechan melihat sekeliling. Harum semerbak perpaduan antara Musk dan Sandalwood berlomba lomba untuk masuk ke indra penciumannya.

Wangi, membuat Haechan jadi nyaman berlama lama tinggal di sana.

Tapi, sebentar.

"Kau merasa tidak?" Hyuck tiba tiba ngirim mindlink ke dia. Membuat Haechan membulatkan matanya.

"Kita belum diapa apa kan, kan Hyuck?" Haechan bertanya panik. Bangkit dari tidurnya, dan meraba bagian bawahnya yang masih terasa sama. Tidak ada yang sakit sama sekali.

"Huuh, masih aman ternyata, oh iya Hyuck. Kita dimana?" Merasa asing dengan tempatnya, Haechan mengamati. Nuansa biru tua dan abu abu terpampang nyata di pengelihatannya.

Karena seingatnya, tadi ia sedang heat di kamar mandi kampus.

"Kita sedang bersama dia Chan. Kau gunakan waktu sebaik baiknya, kalau kau menyia nyiakannya, biarkan aku saja yang mengambil alih." Haechan berdecih, mengedarkan pengelihatannya. Kakinya ia bawa untuk turun dari ranjang king size itu. Berusaha membuka pintu yang ternyata telah di kunci dari.

Melihat sesuatu, Haechan menolehkan pandangannya ke kertas yang tertempel di sana.


Aku sedang keluar sebentar, membeli suppressant untukmu. Kau diam di sana, kalau bosan, ambil handphone milikku di atas nakas. Dan jika kau lapar, kau makan buah yang sudah aku siapkan di sana. Ingat, jangan mencoba untuk keluar dari jendela, itu lantai 11 kalau kau ingin tahu. Lagi pula kau sedang heat, nanti ada yang terpancing dengan pheromone milikmu.

Tunggu aku, jangan kemana mana.

-myh

Tersenyum sebentar. Haechan kembali naik ke atas kasur. Mengambil piring yang ternyata memang ada buah buahan yang sudah di potong potong satu gigitan di sana.

Karena bosan, Haechan membawa kakinya menelusuri kamar itu. Melihat lihat lemari, foto foto, piala, dan beberapa piagam yang terpajang rapi di sana.

Haechan yakin, pasti orang yang menolongnya ini adalah seorang perfeksionis. Terlihat dari cara dia menyimpan sesuatu.

Haechan sedikit merasa aneh. Dia Omega juga kah? Mengapa saat membawanya, dia tidak terangsang ataupun tergoda?

Padahal setau Haechan, pheromone Omega yang sedang heat itu lumayan memancing birahi seorang Alpha untuk melakukan sesuatu. Paling tidak ditandai.

Haechan sendiri tak merasakan apapun selain tubuh yang terasa sedikit lebih baik dari terakhir kali. Tak ada bagian bagian tubuh yang terasa sakit, dan Haechan berasumsi bahwa dia masih baik baik saja.



Asal kau tahu, Chan. Dia sangat menahan diri untuk tidak menyentuhmu begitu saja, apalagi dalam keadaanmu yang tak baik baik saja. Karena dia takut jika nanti kau tidak akan menerimanya, ataupun membenci dirinya.

Meskipun dia tahu.

Kalau Haechan itu miliknya.

Takdirnya.

-••-

Beberapa menit kemudian terdengar suara kunci yang di buka. Membuat Haechan menolehkan pandangannya dari handphone yang dia mainkan ke pintu hitam yang mulai terbuka perlahan.

Mate[END]Where stories live. Discover now