"Iya."

Meski gugup keduanya sama-sama mendekatkan diri dan perlahan Sena mencium bibir istrinya dengan lembut.

Ini adalah ciuman pertama bagi Sarah, dia sungguh bahagia karena yang pertama baginya adalah Sena.

Sena mulai merebahkan tubuh Sarah dan menindihnya. Mereka berciuman dengan sangat intens. Hal ini sungguh memabukkan untuk keduanya. Perlahan ciuman Sena mulai turun ke leher, tangannya yang bebas mulai membuka bathrobe yang Sarah gunakan lalu meraba dada Sarah yang tak terhalang apapun.

Sena melepaskan ciumannya, mereka sama-sama terengah-engah. Mata mereka berdua sudah diliputi akan gairah yang siap meledak.

"Kita mulai sekarang?" bisik Sena.

"Ya, kita mulai sekarang."

Dan ketika mendapat lampu hijau dari sang empunya, Sena segera melucuti pakaiannya begitu pula Sarah yang langsung melepas bathrobenya. Kini tubuh mereka sama-sama tak tertutup sehelai benang pun. Pipi Sarah bersemu merah saat melihat betapa gagahnya tubuh Sena.

Jantung mereka sama-sama berdetak kencang. Oh tentu saja, ini adalah pertama kalinya untuk mereka, tentu saja mereka gugup. Tapi meski begitu mereka tetap tau bagaimana caranya bereproduksi.

Dengan mengumpulkan keberanian Sarah mendekatkan dirinya lebih dulu untuk mencium bibir suaminya. Sena tak merasa malu, dia membalas ciuman Sarah dengan menggebu-gebu.

Tangan mereka mulai saling menyentuh. Sarah bisa merasakan seberapa kerasnya Sena saat ini, begitu pula Sena yang juga bisa merasakan seberapa basahnya Sarah saat ini.

Sena kembali membaringkan Sarah di bawahnya. Sena melepas pagutan bibirnya, lalu turun mencium leher dan dada istrinya, tak lupa dia meninggalkan tanda kepemilikan di area itu. Tangannya yang bebas mencoba menggoda milik Sarah.

Ada perasaan aneh yang dirasakan Sarah saat Sena memainkan inti tubuhnya. Ini sungguh menggelikan, membuat sesuatu yang ada dalam dirinya mau meledak.

"Sena..."

Sena tak mendengarkan rintihan istrinya, dia semakin gancar mempermainkan tubuh istrinya.

"Senaaahhh..." desahan Sarah memenuhi ruangan itu saat sesuatu dalam dirinya meledak.

Jari Sena keluar dari dalam tubuh Sarah, dia menatap wajah Sarah yang sudah memerah, nafas gadis itu terengah-engah.

"Kita mulai?" Sarah mengangguk.

Sena segera memposisikan tubuhnya di bawah, dengan perlahan dia mendorong inti tubuhnya masuk ke dalam liang surgawi milik Sarah.

"Aaakkhh!" Sarah tak dapat menahan teriakannya saat diri Sena menerobos masuk merobek selaput daranya.

Melihat Sarah yang kesaksian, Sena langsung menghentikan aksinya sebentar hingga istrinya itu dapat menyesuaikan diri.

"Aku akan hati-hati." bisiknya.

Sena kembali mendorong tubuhnya hingga berhasil masuk sepenuhnya.

Mereka sama-sama terdiam sebentar seraya menyesuaikan diri. Sena kembali menatap wajah cantik istrinya dengan seksama.

Sarah memang sangat cantik tapi kenapa dia tidak mencintainya? Batin Sena.

Sena mulai menggerakkan tubuhnya, desahan keduanya memenuhi kamar bernuansa putih tersebut, nafas keduanya memburu, keringat sudah membasahi tubuh mereka berdua.

"Sheila..." Gumam Sena begitu lirih.

Deg

Mata Sarah yang tadinya terpejam menikmati permainan Sena mendadak terbelalak.

Runtuh : Luka dan Cinta (Terbit)Where stories live. Discover now