{26. bertemu}

5 1 0
                                    

ada yang rindu dan
mereka baru bisa bertemu lagi.

🌷

{26.bertemu}

••••••

"Kalea" panggil arkan sembari memasukan ponselnya ke dalam saku celananya.

kalea menoleh ke arah arkan dengan mengaangkat kedua alisnyua sebagai jawaban dari panggilan arkan kepadanya.

"Gue duluan ya baliknya, soalnya gue ada perlu" ucap arkan jika dirinya pada saat itu memang di desak oleh kegiatan mendadaknya.

dengan wajah yang masih saja tidak mengekspresikan sesuatu, kalea langsung mengangguk pelan dan melihat arkan yang segera berlari ke arah tempat mobilnya terparkirkan dan tak lama juga kalea melihat sang supir menyusul arkan dari pintu keluar yang berbeda.

"Keliatannya arkan buru-buru banget sama urusannya." ucap erick yang tiba-tiba datang menghampiri kalea setelah ia selesai membeli minumannya.

"Mungkin memang urusan mendesak" jawab kalea dengan kedua bahu yang ia naikan secara bersamaan.

tak lama meihat kepergian arkan bersama supirnya, erick menyenggol bhau kalea pelan membut kalea melihat ke arahnya. "Btw, lo pulang bareng gue ya, bokap gue yang jemput soalnya" kata erick dengan kalea yang masih menatap ke arahnya.

kalea yang mendengar ajakan erick itu hanya bisa mengangguk selagi ia juga tidak mendapat pesan dari sang kakak jika kaehan akan menjemputnya untuk pulang ke rumah.

mendapati kalea yang mengiyakan ajakannya, erick pun mengenggam tangan kalea. "Mau kemana?" tanya kalea saat tangannya di raih oleh erick.

"Nunggu bokap gue" jawab erick lalu menarik pelan tangan kalea dan membuat kalea mengikuti arah jalannya ke arah tepat di depan mall mereka akan berdiri di sana menunggu kedatangan sang ayah erick.

•••••

di perjalanan lain, sang supir arkan di buat cemas saat mengemudi oleh perkataan yang di katakan arkan yang mana perkataan itu adalah rasa ke cemasannya saat pulang nanti.

arkan sangat tidak dekat dengan sang ibu, tetapi karena sang ibu tetap yakin untuk membujuk arkan agar mau mengakui sang ibu itu selayaknya ibu bagi seorang anak. tetapi karena arkan yang tak kunjung mau mengakui sang ibu sebagai ibu nya, sang ibu pernah mengadukannya kepada sang ayah dengan membuat pernyataan yang salah setelah apa yang mereka lakukan, sehingga membuat ayah marah besar kepada arkan hingga sampai saat ini jika sesuatu yang di butuhkan sang ibu tidak lah penting, maka ia pun tidak akan memposisikan ibu nya di sisi seseorang yang paling terpenting dalam dirinya, karena menurut arkan jika ibu nya yang sudah tiada ntah pergi kemana itu tetap lah yang menjadi bagian penting dalam hidup arkan.

sang supir pun memarkirkan mobil itu di dalam pekarangan rumah arkan dan kehadirannya di sadari oleh sang ibu.

"Apa saya harus ikut masuk juga?" tanya sang supir karena masih terfikirkan di dalam otaknya oleh sumpah serapah yang di ucapkan arkan di dalam perjalanan mereka tadi.

dengan santai arkan menjawabnya dengan gelengan kepalanya lalu tersenyum.

"Gausah pak"

dengan ucapan itu, arkan pergi meninggalkan sang supir sendiri di garasi rumahnya lalu dengan perlahan ia melangkah kan kakinya berani membuka pintu rumahnya perlahan.

MASKAWALA.Where stories live. Discover now