Perfect man for me [√]

A

Di sebuah kamar dengan nuansa buru terang terdapat seorang pemuda yang tertidur lelap sambil memeluk boneka dinosaurus nya.

Crek

Pintu terbuka menampilkan seorang wanita cantik masuk lalu mengelus rambut pemuda itu dengan sayang.

"Sayang bangun yu" ujar sang wanita dengan nada yang begitu halus tanpa paksaan.

"Euhh bunda" gumam pemuda itu sambil berusaha membuka matanya.

Fania adalah ibu sambung dari pemuda dengan keterbelakangan mental ini ya pemuda itu adalah Gervil. Ibu kandung Gervin telah menolak mentah-mentah dengan kelahiran Gervil yang keterbelakangan mental dan meminta cerai pada daddy Gervil.

Masih untung Gervil dapat berbicara lancar tanpa cadel dan otaknya berangsur-angsur membaik namun kelakuannya memang sulit di sembuhkan.

Bisma Mahendrata.

Fania tersenyum gemas pada anaknya itu. "Sayang bangun yu Bunda udah bikinin Gervil sayur ayam kesukaan kamu sayang" ucap Fania yang tersenyum lembut sambil mengusap rambut Gervil.

Gervil yang mendengar makanan kesukaannya pun  seketika bangun dan memeluk Fania dengan wajah senangnya.

"Trimakasih bunda! " ujar Gervil sembira.

Fania tertawa dan mengusap punggung anaknya pelan. "Ya udah yu makan udah makan Daddy ngajak kita buat ke taman loh, Gervil mau kan? "

Gervil yang mendengar itu pun mengangguk semangat, "Gervil mau bunda! "

"Haha okey ayo kita turun buat makan kasian Daddy udah nungguin dari tadi" ucap Fania.

Mereka pun turun menggunakan lift yang ada di mansion ini semua ini adalah kemauan Bisma yang sangat ketat terhadap anak semata wayang nya itu.

"Daddy! " panggil Gervil sambil berteriak dan lari ke arah Bima.

Bima yang sedang pokus pada leptop nya menoleh dan kaget dengan Gervil yang berlari ke arahnya, Bisma bergegas bangkit dan menghampiri Gervil dengan muka khawatir.

"Gervil kenapa kamu berlari? Sudah Daddy katakan jangan berlari" ujar Bima tak sadar dengan suaranya yang agak meninggi.

Fania bergegas menghampiri kedua adam itu, "sudahlah mas Gervil juga tidak apa apa" ujar Fania membawa lengan besar Gervil mendekat ke arahnya mata Fania sudah memelototi Bima karna nada suaranya yang agak tinggi membuat wajah Gervil murung.

Bima menghrmbuskan nafas kasar mengusap mukanya kasar. "Maafkan Daddy Gervil, ayo makan kita akan ke taman setelah ini apa kamu suka? "

Gervil hanya mengangguk ragu namun matanya tak bisa berbohong ia sangat senang sekarang.