"Emang lo nggak takut abadi di karya gue?"
"Nggak. Bukannya itu udah jadi resiko mencintai seorang seniman, ya."
Jawaban malam itu di dalam mobil yang baru dilunasinya dua minggu lalu rupanya menjadi awal kisah cinta mereka dimulai.
Aeleasha Kalista...
Sambil nunggu buka puasa ditemenin sama Mas Karsa dan Kalis 😙
Putar lagunya biar makin uwu✨
Selamat membaca! Enjoyyy
KALIS & KARSA; 8
Terhitung kini sudah sebulan menjadi pacar seorang Arkarsa Jenggala membuat kehidupan seorang Kalis berubah seratus delapan puluh derajat. Kebiasaan Kalis yang selalu melakukan banyak hal sendirian pun kini terasa jauh lebih menyenangkan dengan adanya Karsa di hidupnya.
Cowok itu selalu ada untuk Kalis meskipun terkadang Karsa tidak bisa ada di samping cewek itu karena urusan organisasinya tapi Karsa selalu memiliki banyak cara agar Kalis selalu merasakan kehadirannya dimana pun ia berada.
Karsa sebisa mungkin tidak membiarkan Kalis untuk melakukan semuanya sendirian apa lagi saat ada Karsa di sampingnya meskipun Karsa tahu Kalis bisa melakukannya selama bertahun-tahun tapi Karsa tetap pada pendiriannya dengan tidak membiarkan Kalis melakukannya sendirian apa lagi untuk hal-hal yang berat.
Dan, kini seperti sudah menjadi kebiasaan Karsa yaitu selalu menjemput Kalis dimana pun cewek itu pergi sekalipun Karsa sedang rapat tapi cowok itu selalu menyempatkan diri menjemput Kalis pulang meskipun cewek itu memakai motor atau mobilnya sendiri Karsa tetap mengikutinya di belakang sampai Kalis sampai di Apartementnya dengan selamat.
Namun, ada yang berbeda kali ini. Karsa mengetuk pintu jendela mobil Kalis agar cewek itu membukanya lebih lebar. Kalis pun menurutinya sehingga kini kaca mobil sudah terbuka dengan lebar.
"Kenapa?" tanya Kalis sedikit berteriak agar mengalahkan suara jalanan yang cukup ramai.
Karsa mengeluarkan sebuket bunga kesukaan Kalis yaitu mawar merah dari dalam paper bag dan memberikannya kepada kekasihnya itu yang terkejut melihatnya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Kalau kamu udah sampai jangan lupa baca chat aku, ya," kata Karsa setelah bunga tersebut diterima oleh Kalis. "Maaf baru sekarang aku kasihnya," lanjut Karsa diselingi dengan senyum hangat cowok itu.
"Cantik banget bunganya," puji Kalis dengan mata yang berbinar dan itu membuat senyum Karsa juga terukir lebar, "Terima kasih, Mas Karsa!" lanjut Kalis dengan memberikan senyum terbaiknya yang diangguki cowok itu.
"Sama-sama, Sayang. Ayo, fokus! Udah mau jalan," kata Karsa sebelum menutup kaca helmfull facenya begitupun Kalis yang mengangguk patuh dan kembali fokus pada jalanan di depannya seperti yang dikatakan Karsa.
Perjalanan menuju Apartement Kalis membutuhkan waktu sepuluh menit dari lampu merah tadi karena untungnya mereka tidak terjebak macet dengan Karsa yang mencarikan jalan.
