9

924 220 1
                                    

Mentari itu...

"(Name) pulang! Mama lihat! (Name) dapat nilai A!"

Kaki kecilmu berlari menuju ruang kerja mamamu. Senyummu tak luntur sejak dari sekolah.

"Aduh! Sakit ma!"

"Diem dulu Megu, nanti gak sembuh-sembuh."

Namun senyummu luntur melihat seragam bocah itu nampak lusuh dan memar di pipinya. Hidungnya juga diberi plester gambar beruang.

"Megu kenapa?!" Kamu membuatnya menghadapmu.

"Pelan-pelan (name)," mama memberesi kapas dan gunting.

"Hehe halo (name)!"

"Megu jawab! Siapa yang bikin kamu gini! (Name) bakal pukul dia! (Name) giling sampe gepeng!"

"Hush anak kecil gak boleh gitu." Mama mu kini duduk lalu melihat kertas yang kamu bawa tadi.

"(Name) anak pintar, mama bangga." Mama mu mengelus kepalamu.

"Wah (name) pinter!" Kini gantian tangan kecil kakakmu yang mengelus kepalamu.

"Hehe iya dong! Eh gak! Megu, cepetan siapa yang bikin kamu gini?!" Raut senangmu cepat berganti jadi marah.

"Enggak kok ini cuma main bola tadi terus jatuh."

Kamu merengut kecewa. Jelas itu bukan main bola. Kenapa dia terus menyembunyikannya.

"Gak tau ah" kamu sekarang berbalik menuju kamarmu. Masa bodoh dengan kakakmu yang tak mau jujur itu.

...

Masa bodoh? Jangan becanda. Kini tangan kecilmu yang terkepal mendarat mulus pada pipi bocah nakal yang membuat kakakmu di belakang jatuh terduduk.

"Pergi sana! Jangan dekat-dekat Megu-chi lagi!" Kamu berteriak tepat di depan wajah anak itu yang sekarang celananya basah.

"Uaaahhh jahat!" Dia berlari dengan teman-temannya yang lain.

"Megu-chi!" Kini kamu berbalik menghadap kakakmu.

"Huh?"

"Jangan main sama mereka! Mereka gak asik. Megu-chi lebih hebat main bolanya daripada mereka."

"..."

"(Name) akan selalu temenin Megu-chi main! Eh.. ya nonton doang sih. Tapi yang penting! Ikuti kata hati Megu-chi sendiri!"

"U-um!"

"NICE BACHIRA!"

"Sial kita kecolongan, Rin!" 

Senyummu mengembang melihat di bawah sana kakakmu tertawa senang dengan teman-temannya. Siapa dia namanya ya? Yoichi? Terima kasih kepada Yoichi dan lainnya yang membuat kakakmu lebih ceria lagi.

Kamu duduk menyilangkan kakimu dan menumpukan dagu pada kepalan tangan.

"Megu, kamu udah dapat orang-orang yang bisa disebut teman, huh?"

...sinarnya selalu indah.

HEY SISTER! Bachira MeguruWhere stories live. Discover now