5

1.2K 247 9
                                    

Dia itu kakak yang manis...

"Libur begini enaknya ngapain ya?" Gumammu yang menopang dagu memandang langit di balik kaca kamarmu.

"Mama lagi ngelukis, Megu main bola, aku ngapain?" Kamu mengacak rambut kesal. Lalu sebuah ide muncul di kepalamu.

"Buat kukis!" Kamu tersenyum senang, lantas mengambil tas kecilmu untuk kamu bawa.

"Mama (name) ke toko kue dulu ya!" Teriakmu saat sudah keluar rumah.

"Iya! Hati-hati (name)!"

Kamu berjalan semangat menuju toko. Kamu menghabiskan waktu setengah jam untuk membeli bahan-bahan yang kamu butuhkan.

"Yey, pulang" Kini ada satu tas yang kamu jinjing.

"Heh? (Name)! (Name) bareng!" Teriak kakakmu yang melihatmu berjalan di atas sana.

Kamu menengok ke bawah, lapangan luas di mana kakakmu berlari kecil menghampirimu.

"Megu?"

"Hah, ayo (name)" kalian kini berjalan bersama.

"Mau bikin apa?" Tanyanya saat melihat bahan yang kamu bawa.

"Bikin kukiiis! Hehe"

"Heeeh, nanti Megu yang coba ya ya ya?"

"Iya iya"

Kalian sudah sampai di rumah. Setelah meletakkan tasmu, kamu mencuci tangan lalu memulai menakar bahan kukismu.

"(Name) Megu pengen bantuin" kakakmu tiba-tiba muncul dengan kaus yang dia ganti.

"Sini sini Megu-chi"

"Nih, kamu ayak tepung, baking soda nya setengah sendok ini, terus garamnya satu sendok." Kamu menggeser bahan itu ke samping.

"Oke,"

Berbalik, kamu mengambil mixer lalu mengaduk mentega, gula, dan telur yang kamu pecahkan.

"Udah belum Megu?" Tanyamu tanpa menoleh.

"Udah nih (name)" dia menyodorkan wadah hasil ayakan.

Setelah mematikan mixer, kamu menaburkan sedikit demi sedikit ayakan tepung, lalu kamu mengaduknya sampai tercampur rata.

"Nah, kalau udah gini, dikasih choco chips, tinggal di bentuk, terus di oven deh."

"Hoo, gampang banget (name)."

Setelah loyang masuk dalam oven, kamu mulai membersihkan alat yang kotor.

"Sini (name) biar Megu yang cuci."

"Eh? Yakin nih? Tumben."

"Beneran, sini in, (name) duduk aja."

Meski bingung, kamu tersenyum dengan karena perlakuannya.

"Hehe makasih Megu-chi"

"Hmm"

Kamu menunggu kukismu matang sambil bermain ponsel. Senyummu belum luntur sedari tadi.

Ting!

Bunyi itu membuatmu begegas ke dapur lalu mengecek kukis yang kamu panggang. Kamu mengambil sarung tangan, lalu mengambil loyangnya hati-hati.

Kini kamu memindah kukis mu ke tempat lain, lalu mengipasinya, berusaha supaya panasnya sedikit hilang.

"Megu! Udah matang loh!" Teriakmu memanggil kakakmu.

"Mana mana (name)?" Dia datang cepat.

"Bagi dua yah" kamu mengambil satu kukis yang hangat, lalu membagi dua dengan kakakmu.

"Selamat makan!" Ucap kalian berdua.

"..."
"..."

"...Megu..."

"...iya,...name...?"

"Berapa...sendok kamu masukin garamnya?"

"..satu sendok kok..."

"Sendok yang mana?"

"Sendok yang itu..."

Tunjuknya membuat air mata imajiner turun dari matamu.

"Megu itu sendok makannn"

"Hehe,"

...gak, dia anak nakal!

HEY SISTER! Bachira MeguruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang