6

1.1K 224 20
                                    

Tak pernah terpikirkan olehmu....

Duak

Kamu menangkap bola yang nyaris saja mengenai wajahmu yang sudah kelewat dongkol.

Kenapa bisa begitu? Mari lihat tiga jam sebelum adegan ini dimulai.

"Mama nanti mau pergi sama bibi. Anaknya gak ada yang jaga. Kalian di rumah kan? Temenin adeknya sebentar ya." Kata mama mu sambil merapikan kembali rambutnya.

"Shoyo udah umur berapa ma?" Tanyamu was was.

"Udah 6 tahun. Yah, ajakin main aja (name)."

Kamu meringis, umur segitu bukannya lagi aktif aktifnya? Kamu merasakan firasat buruk tentang ini.

Ning nong!

Suara bel membuyarkan lamunanmu.

"Nah, itu dateng. Ayo (name)."

Kamu berjalan mengekori mama mu. Di pintu tampak wanita seumuran ibumu menggandeng anak kecil bersurai jingga.

"(Name) mama pergi dulu ya,"

"Makasih (name), tante titip Shoyo ya,"

Kamu tersenyum saat mereka meninggalkanmu dengan anak manis ini.

"Nah, Shoyo, mau makan manisan gak?" Kamu menunduk menyamakan tinggi kalian.

"Manisan? Mau mau!" Kamu gemas melihat senyum cerianya.

"Aww! Yaudah ayo masuk Shoyo~"

Kamu menggandeng tangan kecilnya. Kemudian mendudukkannya di karpet ruang keluarga. Sebelum pergi, kamu menyalakan televisi lalu menonton kan animasi anak untuknya.

Mengambil permen gula-gula, kamu memberikannya satu untuk anak manis itu.

"Wah enak (name) nee-chan!"

"Hehe anteng anteng yaa."

Yess misi berhasil!

Kini kamu bisa merebahkan dirimu dengan tenang di sofa. Menjaga anak kecil? Tentu mudah!

Tapi ketenanganmu harus buyar seketika.

"(Name) bola ku ditaruh mana?" Teriakan itu seketika membuatmu membuka mata cepat.

"Duh Meguru dateng!" Belum sempat membalas, kakakmu sudah ada di belakangmu sekarang.

"(Namee) liat bolaku gak? Ditaruh mana sama mama?"

"Gak tau, udah sana keluar aja."

"Ih apasih?—"

"Eh Shoyo kan ini?" Lanjutnya saat melihat pucuk jingga yang mencuat itu.

"Itu—"

"Megu nii-chan!"

Kamu menepuk keningmu. Hal yang kamu takuti akan terjadi.
.
.
Kembali ke sekarang,

"Shoyo kalau bolanya gak kena Nii-chan, Shoyo bakal jadi Oni selamanya hahahah!"

"Huwee! Megu-niiiii!!"

"Gak kena! Wlee! Gak kena! Hiiiiy,"

Kamu menatap datar kedua bocah yang berlari ke sana kemari. Shoyo, bocah itu sekarang menangis kencang tapi tetap berusaha melempar bola ke kakakmu yang tertawa senang.

"Ni, nii-chaan shoyo gak mau jadi oniii ueee!!!"

Sudah cukup!

Kamu berjalan lalu mengambil bola yang dipegang Shoyo kecil,

"Ona oni, makan nih oni! Meguru aho!"

"Akh!"

...untuk mengasuh dua bocah.

HEY SISTER! Bachira MeguruWhere stories live. Discover now