18. Ready?

144 64 172
                                    

18. Ready = Siap

Apakah benar teman terdekat akan menjadi musuh yang paling hebat?

Apakah benar teman terdekat akan menjadi musuh yang paling hebat?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Duluan, ya, Cha!" seru Azalea pada Alesha ketika dia sudah dibonceng Chris.

Gadis berhijab itu hanya membalas seruan temannya dengan sebuah senyuman saja.

Alesha sampai melupakan satu fakta kalau Azalea itu adalah pacarnya Christian, pantas saja mereka pulang bareng. Saat ini Alesha berada di halte bus, dia menunggu Alandra, bukan menunggu bus. Pasti akan lama menunggu kakaknya karena dia sedang mengikuti rapat OSIS.

Benar dugaan Alesha, Alandra belum juga selesai rapat. Orang-orang yang tadi duduk di halte bus satu persatu mulai pergi, ada yang sudah naik ke bus atau ada yang jemputannya sudah datang. Setengah jam berlalu, tersisa Alesha yang ada di sana. Agar tidak bosan, Alesha memainkan handphone-nya, dia sedang mengobrol dengan Aya melalui pesan singkat.

Terakhir kali Alesha bertemu dengan Aya itu seminggu yang lalu lebih tepatnya di rumah Samudra. Aya mengetahui kabar menghilangnya Samudra, dia juga merasa kehilangan Samudra padahal dia hanya sebatas teman Samudra. Ternyata seminggu itu bukan waktu yang singkat, lagi-lagi Aya membahas Samudra ketika sedang mengobrol dengan Alesha.

Alesha gagal fokus ketika Aya mengirimkan pesan tentang Samudra.

Alesha gagal fokus ketika Aya mengirimkan pesan tentang Samudra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mungkinkah orang itu benar-benar Samudra?

Ah, Alesha ingin sekali tidak memikirkan Samudra, tapi dia tidak bisa, pikirannya terus mengarah ke Samudra dan Samudra.

Ketika Alesha sedang membalas pesan dari Aya, tiba-tiba ada seorang pria yang berpakaian serba hitam duduk di kursi halte bus juga. Orang itu terlihat mencurigakan karena memakai masker, Alesha harus waspada terhadapnya.

Mata Alesha melirik sedikit ke arah orang itu, dia menghentikan aktivitasnya sebentar. Ternyata pria yang berada tak jauh di samping Alesha juga menatapnya. Takut terjadi apa-apa, Alesha memilih untuk masuk kembali ke gedung sekolah. Alesha pun beranjak dari duduknya, dia hendak melangkahkan kakinya pergi dari sana. Namun, belum selangkah dia melangkah, orang itu memanggilnya.

Be The Best! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang