"Aduh mantuku udah bangun." sorakan Mamah ia dengar begitu langkahnya medekat. 

"Kamu jadinya libur kuliah sampe lusa kan?" tanya Mamih.

"Iya, Mih." jawab Renjun lirih. 

"Sini-sini. Kita sarapan bareng. Jaemin bikin nasi goreng enak banget loh." Mamah menarik kursi di sebelahnya. 

"Iyaa. Nasi gorengnya Jaemin beneran enak banget. Kamu tuh emang mantu serba bisa." Mamih memuji Jaemin yang kini sudah ikut bergabung di meja makan. 

Sementara Renjun, pria itu mengikuti ucapan Mamih tanpa suara dan dengan raut wajah dibuat buat. Muak dengan pujian yang selalu dikatakan oleh Mamih tentang Jaemin. 

Pagi itu meja makan tampak ramai. Semua piring sudah tersaji nasi goreng buatan Jaemin. Sembari bercerita, semua orang mulai memakan sarapan pagi ini.

Baru saja Renjun ingin menyuap sendok nasi goreng pertamanya, tubuhnya terasa aneh tiba-tiba. 

"Kamu kenapa?" tanya Jaemin di sampingnya. Ia berucap lirih, tak ingin menganggu sesi bercerita Mamah dan Mamih disana. 

"Gak tau. Gue cuma-hueekkk.." Renjun menutup mulutnya setelah keluhan itu terdengar. 

Semua orang menoleh. Suara tadi menghasilkan tatapan curiga dari semua orang tua disana. 

"Cepet amat, Jaem." Papah berseru. 

"Renjun...kamu?" Mamah menatap dengan pandangan berbinar. 

"Engga, Mah. Bukan, bukan gitu. Renjun nggak-hueekk." 

Sial 

"Gercep nih anak Papah keren." sahut Papah. 

Renjun yang mual itu tampak kelimpungan dengan dugaan yang tiba-tiba mengarah padanya dan Jaemin. Sementara Jaemin menatap khawatir pada pria itu. 

"Sebentar.." Jaemin beranjak cepat. Ia berjalan ke arah dispenser dan kembali dengan satu gelas air hangat. 

"Ini. Minum dulu." Ucap Jaemin. 

"Kamu maag?" tanya Jaemin. 

"Gak tau." Renjun menggeleng 

"Kamu hamil? Kan belum saya apa-apain." 

Plakk 

Bahu Jaemin menjadi sasaran empuk pukulan Renjun. 

"Sinting. Gue cuma mual, bukan berarti hamil anak lo." jawab Renjun kesal. 

"Anter ke dokter sana, Jaem." ucap Mamih. 

"Ayoo.." lirih Renjun kemudian meraih tangan Mamih. 

"Sama Jaemin ajalah. Kan dia suami kamu sekarang." 

"Mamih kok gitu sih?" 

"Nanti kalo bunting kabar kabar Mamih ya, Jaem." 

"Mamih!!" 

Semua orang disana terkekeh melihat kelucuan Renjun pagi ini. Dan mari kita doakan Renjun baik-baik saja. 

• • •

"Apa nih?" 

"Bubur. Perut kamu kosong dari tadi malam. Makan itu dulu sambil nunggu dokter," ucap Jaemin. 

Sebenarnya Renjun hanya mual saja. Namun Jaemin bersikeras mengantarnya ke rumah sakit. Takut-takut Renjun akan tumbang seperti hari lalu karena maagnya sudah akut. 

Jaemin terduduk di sampingnya. Ruang tunggu rumah sakit tampak ramai. Beberapa orang berlalu-lalang dan Renjun menatap heran karena banyak sekali yang menyapa pria di sampingnya. Ya, Jaemin tentu saja. Jaemin terkenal sekali di rumah sakit ini. 

𝙊𝙈 𝙅𝘼𝙀𝙈𝙄𝙉 • 𝙅𝘼𝙀𝙈𝙍𝙀𝙉Where stories live. Discover now