Bab 52 - Pengorbanan

859 133 33
                                    

Kaveh telah membuat keputusan dan pilihan Sang Dewi tersebut merekahkan senyum di bibir para petinggi Fatui.

"Kaveh, buku yang kalian maksud, mungkinkah pengetahuan terlarang pembawa kutukan ribuan tahun lalu?" tanya Tighnari khawatir. "Mungkinkah itu penyebab kutukan eleazar?"

Kaveh mengangguk. "Jika Fatui menggunakan buku itu, mungkin akan ada wabah eleazar lagi di masa depan. Mungkin tidak hanya di Sumeru, tapi di sepenjuru Teyvat."

"!!!!" Tighnari terbelalak. "A-apa kau serius? Dan kau memilih memberikan buku itu pada mereka?"

"Shh. Tenang saja. Aku punya rencana," ujar Kaveh lirih agar Fatui tidak mendengar.

Sebelum Tighnari bisa mempertanyakan pilihan Kaveh, Scaramouche menyela. "Ayo! Mau sampai kapan kalian berdiskusi? Kaveh sudah memutuskan. Biarkan dia mendapatkan suaminya kembali."

Tanpa menunggu lebih lama, mereka pun memulai ritual pembukaan segel buku pengetahuan terlarang.

Kaveh dan Dottore bersama-sama melangkah ke pulau di tengah danau. Agar Kaveh tidak berkhianat, Dottore yang memegang buku tersebut di hadapan Kaveh yang memimpin ritual.

Kemudian, Kaveh membuat sebuah formasi mantra dengan kekuatannya. Sulur durinya kini telah hilang agar ia fokus pada ritual. Delusion hydro pemberian Tartaglia diletakkannya di sabuk sebagai penambah kekuatan cadangan.

Kaveh memejamkan mata untuk mengingat masa lalu ketika ia dan Ahmar yang melakukan ritual.

Energi yang berpendar emas kemudian keluar dari tangannya. Itu seperti benang sutra yang melingkar di tanah dan menyorot buku semerah darah di atasnya dengan sinar emasnya.

Lalu, Kaveh berkata:
"Tidak ada apapun di dunia ini yang berarti. Aku tidak ada di mana-mana dan tidak mengharapkan apa-apa. Hanya kau yang berarti dan kebijaksanaanmu yang kunanti."

Dulu Nabu merapalkan mantra bersama Ahmar. Meski seiring berjalannya waktu rasionalitas Ahmar tergerus oleh ambisinya akibat pengaruh pengetahuan terlarang, mereka masih berbagi suka dan duka sebagai sepasang suami-istri.

Semuanya mereka lakukan bersama. Kebaikan, keburukan, kebahagiaan, kesedihan, semua mereka lewati sembari menggenggam erat tangan satu sama lain.

Sekarang Kaveh sendiri, tanpa tahu apakah keputusannya benar atau tidak. Jika ia tidak menahan diri, ia sudah menangis sejak tadi. Ia jelas tidak akan mampu hidup tanpa Alhaitham.

Pertengkaran di masa lalu terjadi karena Kaveh sering meninggalkan rumah demi pekerjaan. Sekarang, ia merindukan suaminya. Mantra diucapkan dengan risiko kehancuran tiga dunia, tapi Kaveh tetap melakukannya demi mengembalikan sang pujaan hati ke sisinya.

Kaveh yakin Dewa-Dewi akan mengerti.

Tepat saat itu, pendar cahaya semerah darah menyatu dengan energi keemasan Nabu Malikata. Itu adalah tanda sang buku menolak untuk dibuka segelnya. Sebagai dampaknya, energi kemerahan menyerang Kaveh. Kepalanya menjadi sakit, pandangan matanya kabur, bahkan telinganya berdengung.

Di masa lalu, pada saat inilah Nabu Malikata tewas meninggalkan Ahmar dalam kesedihan abadi.

Melihat Kaveh yang tersiksa, Dottore berkata, "Gunakan Delusion untuk membantu!"

Samar-samar Kaveh mendengar saran Dottore dan ia segera menyerap energi hydro dari Delusion di sabuknya.

Seketika energi kebiruan menyelimuti tubuhnya. Itu membantu menekan energi buku pengetahuan terlarang. Kaveh tidak tahu bagaimana harus merespon kejadian itu. Sebagai seorang Dewi yang terhubung dengan Celestia, menggunakan Delusion adalah sebuah penghinaan mengingat benda itu dibuat dari kawan-kawan sesama Dewa di masa lalu.

Your Professor is Mine [Haikaveh]Where stories live. Discover now