Sunshine (Last)

749 76 72
                                    

Haiii, liaaaat aku re-publish apa nih, parah sih kalo gak di vote & komen🙈🙈

⚠️5k words



Taehyung memasuki ruangan serba putih yang hanya diisi oleh sebuah ranjang ditengah ruangan dan juga suara dari alat monitor yang berbunyi cukup keras ditelinga, ia berjalan perlahan menghampiri sang wanita tercinta yang terbaring lemah diatas ranjang tersebut dengan berbagai macam alat medis yang menempel ditubuhnya, ia menghela nafasnya sangat dalam lalu membuangnya perlahan

"Aku datang lagi, Jisoo-ya" gumam Taehyung memegang tangan Jisoo yang kuku jarinya terlihat pucat kemudian ia genggam dengan erat
"Tidak terasa ya, sudah dua minggu kau berbaring diruangan ini tanpa menunjukkan respon apapun" lanjut Taehyung dengan bibirnya yang bergetar
"Hari ini aku membawakan bunga lily, dia akan sangat cantik jika mekar nanti" kata Taehyung tersenyum pahit saat air matanya menetes
"Ah, kau pasti akan menertawaiku karena sangat cengeng" lanjutnya mengusap air mata tersebut lalu mencoba tertawa kembali

Taehyung tidak mampu menahan air matanya yang keluar begitu saja, ia menundukkan kepalanya begitu menangis tersedu, tidak ingin Jisoo mendengar suara tangisannya yang sangat jelek

"Pa... pasti sakit sekali, ya?" ucap Taehyung mengarahkan tangannya menuju perut Jisoo yang kini sudah kembali rata

Ya, mereka kehilangan calon buah hati mereka yang bahkan belum diketahui jenis kelaminnya, janin yang baru sebesar ibu jari itu keluar dengan sendirinya dari jalan lahir sang ibu disertai pendarahan hebat yang membuat Jisoo sampai saat ini masih dalam keadaan kritis dan Taehyung yakin Jisoo akan sangat marah padanya jika mengetahui anaknya telah tiada disaat ia terbangun nanti, Taehyung sangat berharap Jisoo tidak pergi meninggalkannya, Jisoo bisa kembali berkumpul bersama mereka didunia ini

"Aku, aku—

Taehyung tidak mampu melanjutkan perkataannya, ia terus mengeluarkan air mata membuatnya harus menggigit bibir bawah untuk meredam suara tangisan yang keluar dari bibirnya

"Memang benar bahwa aku adalah pria bajingan, aku tidak berpikir sebelum bertindak" ucap Taehyung menggenggam tangan Jisoo
"Aku pembunuh, aku telah membunuh bayi kita" lanjut Taehyung menangisi penderitaannya, kembali mengingat kejadian dimana Jisoo menangis memohon kepadanya untuk berhenti melakukan hal yang sangat menyakitkan bagi Jisoo
"Aku, akan mengizinkanmu, u... untuk mengirim diriku, menuju neraka, tapi aku mohon, jangan meminta cerai padaku...." gumam Taehyung terisak

Setiap hari selalu seperti itu, Taehyung menangis menyesali perbuatannya sedangkan Jisoo tidak merespon apapun, hanya alat yang berbunyi untuk membantu wanita itu bertahan hidup

"Maaf karena aku menutup mata dan telingaku tentang kematian Seunghee" cicit Taehyung masih terisak
"Aku tidak tahu jika Seunghee mengancam dirimu, m-maafkan aku, Jisoo-ya..." lanjutnya menunduk membuat tangan Jisoo terkena air mata Taehyung
"Aku telah mengetahui semuanya, d-dan aku, sangat menyesal" kata Taehyung memejamkan matanya sampai-sampai air mata tidak bisa keluar lagi dari sana
"Bangunlah Jisoo-ya, bangun, kumohon jangan tinggalkan aku...." ungkap Taehyung menggenggam tangan Jisoo sangat erat

Taehyung melirik jam yang berada di dinding, sudah tiga puluh menit dirinya bertemu Jisoo, ia pun pamit untuk pergi makan siang walaupun sang wanita tetap tidak meresponnya








***

Taehyung segera melajukan mobilnya dengan cepat ketika dikabari oleh ayahnya bahwa Jisoo telah sadarkan diri setelah hampir satu bulan dalam kondisi kritis

Setelah tiba dirumah sakit ia dihadiahi tatapan tajam oleh sang ibu yang sangat marah padanya karena telah membuat Jisoo sampai seperti ini, terlebih lagi karena ulah Taehyung, Jisoo harus kehilangan calon bayinya




VSoo Short Story {Kim Taehyung x Kim Jisoo}Where stories live. Discover now